Seperti apa sebenarnya keterkaitan antara kontrak pengadaan Sukhoi ini dan PT Trimarga Rekatama?
PT Trimarga ini tidak ada kaitannya dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan).Partner Kemhan itu PT Rosoboronexport. Jadi, bukan PT Trimarga. Kita tidak pernah berhubungan dengan PT Trimarga.
PT Rosoboronexport yang menggunakan PT Trimarga untuk melancarkan kegiatan-kegiatan administrasi dalam rangka distribusi, dalam rangka proses-proses komunikasi Rosoboronexport di Jakarta. Persoalan Trimarga ini persoalan di luar manajemen Kemhan.
Tapi Kedutaan Besar Rusia di Jakarta membantahnya?
Ya, sebaiknya ditanyakan langsung kepada Rosoboronexport, karena yang menentukan siapa pembantunya itu ya mereka, Rosoboronexport, bukan kedutaan besar.
Dalam rapat-rapat yang selama ini dilakukan, apakah Trimarga juga ada di sana?
Saya ini memimpin tim evaluasi pengadaan, pada saat saya menjabat sekjen kemhan. Tidak ada satu pun agen yang ikut serta dalam tim evaluasi pengadaan,kecuali produsen.
Apakah keberadaan PT Trimarga berpengaruh terhadap nilai kontrak?
Tidak. Sama sekali tidak. Rosoboronexport itu menunjuk unsur bantuannya yang namanya PT Trimarga. Dan, dia secara administrasi menyatakan itu.
Apakah pada saat pengadaan Sukhoi tahap pertama saat dipimpin Presiden Megawati Soekarnoputri,sudah menggunakan PT Rosoboronexport?
Kita selalu interaksi dengan Rosoboronexport sejak 2003. Itu sudah diatur oleh pemerintah Rusia.
Lantas, apa bedanya pembelian sekarang dengan era saat itu?
Jauh berbeda. Perbedaannya, proses penyelenggaraan pengadaan di Kemhan itu adalah government to government. Kemudian kedua, government to production.Tidak menggunakan rekanan atau agen. Selain itu, Kemhan memiliki filter yang disebut Tim Evaluasi Pengadaan (TEP). Di situ diambil kesimpulan, apakah kebutuhannya pengguna sama tidak dengan kemampuan produsen?, sama tidak dengan operational equipment?, sama tidak dengan peraturan yang ada?
Kalau sama, Ketua TEP dalam hal ini Sekjen Kemhan, akan mengambil kesimpulan. Itu pun harus diperiksa kembali oleh Wamenhan. Pada waktu Wamenhan belum ada, semua itu dicounter checklagi oleh Menhan kepada Sekjen Kemhan. Tapi karena sekarang ada Wamenhan, itu menjadi filter terakhir Menhan untuk mengambil keputusan. Dan saat interaksi, kita tidak pernah melibatkan rekanan dalam mengambil keputusan. Di Kemhan tidak kenal agen. Agen itu hanya dipakai rekanan untuk memperlancar kerjanya.
Sumber : SINDO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment