Itu disampaikan oleh Wakil Asisten Operasi Laksma St. Budiyono dalam upacara keberangkatan pasukan Latgabma Malindo Darsasa 7-AB/2010 di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (23/3). "Agar dapat dicapai kesiapsiagaan yang tinggi dalam menghadapi tugas-tugas operasi militer selain perang tersebut, penyelenggaraan Latgab bersama Malindo Darsasa-V8/2010 kali ini lebih difokuskan kepada tugas-tugas dalam rangka operasi militer selain perang, yaitu penanggulangan terorisme," kata Waasops mewakili Panglima TNI menyampaikan amanatnya.
Pemilihan fokus operasi karena mengingat bentuk ancaman terorisme yang terjadi belakangan ini. Prediksi ancaman teroris yang masih sangat potensial ini telah mendorong kedua negara bersama-sama mengambil langkah strategis untuk penanggulangan teror.
Latihan bersama, sambung dia, sebagai antisipasi maupun respons awal untuk meningkatkan kesiapsiagaan satuan anti teror kedua negara. "Melalui penyelenggaraan Latgabma Malindo Darsasa-7AB/2010, diharapkan dapat menguji protap 16, 17, 18, dan 19 tentang penanganan penanggulangan terorisme dan bencana alam yang telah disusun kedua angkatan bersenjatan," imbuhnya.
Latihan bersama terbagi menjadi gladi posko dan gladi lapangan dengan total peserta 452 prajurit TNI yang berasal dari Satuan 81 Kopassus, Denjaka, dan Denbravo. Latihan yang dilaksanakan mulai 30 Maret-10 April 2010 juga diikuti 1.243 tentera Malaysia. Beberapa tempat yang menjadi tempat latihan adalah Hotel Everly, Bandara Batu Berendam, dan Selat Malaka.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment