
Jakarta - Kementerian Pertahanan (Kemhan) berupaya membangun konsensus strategis. Hal itu antara lain diwujudkan dalam The Pacific Area Cataloguing Seminar (PACS) Forum XIII, yang digelar Pusat Kodifikasi Badan Sarana Pertahanan (Puskod Badan Ranahan) Kemhan.
Demikian keterangan Pusat Komunikasi Publik Kemhan melalui surat elektronik yang diterima Suara Karya di Jakarta, kemarin. PACS Forum XIII dibuka secara langsung Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Selasa (26/4), dan akan berlangsung selama tiga hari, 26-28 April 2011 di Jakarta.
PACS adalah forum negara-negara anggota Pacific Area Senior Officers Logistics Seminar (PASOLS) yang berkomitmen bekerja sama meningkatkan penertiban, dan penggunaan NATO Codification System (NCS). NCS adalah sistem yang disiplin dan standar untuk klasifikasi dan identifikasi materiil.
PACS Forum XIII diikuti sekitar 120 peserta yang berasal dari sejumlah negara anggota PACS. Antara lain, Australia, Brunei Darussalam, Kanada, China, Fiji, India, Jepang, Kiribati, Korea Selatan, Malaysia, Maldives, Mongolia, Selandia Baru, Pakistan, Papua Nugini, Filipina, Rusia, Singapora, Kepulauan Solomon, Srilanka, Thailand, Tonga, Amerika Serikat, dan Vanuatu.
Menurut Menhan Purnomo Yusgiantoro, di masa mendatang, mereka yang mengendalikan standar akan mendapatkan keunggulan. "Saat ini, banyak negara di seluruh dunia telah bekerja keras memimpin lomba standar global tentang industri pertahanan," ujarnya.
Selain itu, tutur dia, karena memiliki makna ekonomi, negara-negara dalam kelompok terkemuka akan menuai manfaat yang substansial. Dalam NATO, negara-negara anggota telah membuat sistem standar umum yang saat ini sedang digunakan. Salah satunya adalah sistem kodifikasi NATO yang digunakan untuk pertukaran informasi katalog materiil secara efisien. Sistem ini juga diterapkan pada kegiatan ekonomi.
Konsensus Strategis
Menhan juga berpendapat, kerja sama antara NCB Indonesia dan PACS, akan memberikan kesempatan untuk sekali lagi menyadari pentingnya katalog dalam bidang logistik, di samping menciptakan konsensus strategis. "Saya sangat berharap, bahwa seminar ini akan menjadi kesempatan bagi semua negara anggota untuk membuat kemajuan dalam upaya katalog mereka, sementara pada saat yang sama membantu memperluas kerja sama di antara mereka," katanya.
Secara khusus, manfaat penggunaan NCS antara lain, pemakaian inventori, pengurangan duplikasi dan logistic interoperability.
Kemudian, ada peningkatan kemampuan mengidentifikasi item pengganti, referensi silang suku cadang, mempromosikan interoperabilitas, komunikasi secara teknis dengan bangsa lain, dan menyediakan pengadaan yang kompetitif, dengan tidak tertuju hanya pada satu pemasok.
Sumber: SUARA KARYA
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
ASIA
- Pengamat : Pasar Alutsista Di Asia Sangat Menggiurkan
- Pengamat : Bisnis Senjata Di Asia Semakin Menggiurkan
- Asia Pasar Pengimpor Senjata Terbesar Di Dunia
- Pindad Targetkan 2023 Menjadi Produsen Terkemuka di Asia
- English News : India To Invest $46.96 Billion On 101 Naval Ships
- Jet Siluman China dan AU Kita
- RI Usulkan Kewaspadaan Bersama di Laut
- ASEAN Perlu Waspadai Prediksi Perang Pasifik II
- China: Kami Bukan Ancaman bagi Tetangga
- AS Hentikan Sementara Operasi Pangkalannya di Kirgistan
- AS Janjikan Bantuan Bangun Pusat Latihan Antiteror di Kyrgyztan
0 komentar:
Post a Comment