Jakarta - Anggota Legium Veteran Republik Indonesia (LVRI) telah banyak berjasa kepada bangsa dan negara khususnya pada zaman penjajahan untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono saat menerima kunjungan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Legium Veteran Republik Indonesia (DPD LVRI) DKI Jakarta di Ruang Kerja Panglima TNI, Jakarta Pusat, Selasa (26/4), kemarin seperti dilansir dalam siaran pers Puspen TNI yang diterima Jurnal Nasional.
Kunjungan silaturahmi DPD LVRI DKI Jakarta, dipimpin oleh ketua, HW Sriyono. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menyampaikan program kerja LVRI. Selain itu, menyampaikan buku tentang veteran yang baru selesai dibuat.
Pada kesempatan itu, Panglima TNI menyebutkan beberapa peristiwa heroik yang pernah terjadi dan melibatkan anggota LVRI antara lain pertempuran Ambarawa pada 15 Desember 1945 yang merupakan bukti nyata jiwa patriotisme Matra Darat. Kegigihan pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dibantu oleh rakyat, bersatu dan saling bahu-membahu berhasil menghancurkan kekuatan tentara Sekutu.
Pertempuran di Laut Aru pada tanggal 15 Januari 1962 juga merupakan bukti nyata jiwa patriotisme prajurit Matra Laut. Pertempuran di laut Aru ini ditandai oleh gugurnya Komodor Jos Soedarso beserta Anak Buah Kapal (ABK) lainnya sebagai pahlawan bangsa dalam upaya niat suci merebut kembali Irian Barat (sekarang Papua) dari tangan kolonial Belanda.
“Papua merupakan bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tidak dapat terpisahkan,” kata Panglima TNI.
Peristiwa lainnya adalah serangan udara pada tanggal 29 Juli 1947 sebagai bukti nyata jiwa patriotisme prajurit Matra Udara. Serangan udara yang penuh semangat dan terjadi dalam satu hari, 29 Juli 1947, betul-betul merupakan pengabdian, bhaktinya kepada negara dan bangsa. Oleh karena itu, sejak tahun 1962 tanggal 29 Juli ditetapkan menjadi “Hari Bhakti TNI AU”.(JURNAS/WDN)
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment