"Radar tersebut akan ditempatkan di Jayapura, Manokwari dan Tual [Maluku Utara]," kata Direktur Kementerian Pertahanan Jenderal Perencanaan Pertahanan Udara Marsekal Bonggas S. Silaen Rabu di Jakarta.
Antara 2010 dan 2014, TNI AU berencana untuk membeli empat unit radar baru.
"Pengadaan tiga [radar tambahan] sekitar $ 114 juta dollar," kata Bonggas.
Dia menambahkan radar tersebut dibeli dari Perancis dan saat ini masih proses produksi.
Sebagian besar daerah selatan Indonesia tidak memiliki infrastruktur radar, katanya.
Bonggas menambahkan bahwa saat ini TNI AU masih menggunakan radar di bandara sipil.
TNI AU saat ini memiliki kurang dari 20 radar, meskipun jumlah ideal 32, ia menambahkan.
Sumber: TheJakartaPost/WDN/MIK
Berita Terkait:
1 komentar:
saran saja.....mungkin boleh para akademisi kita di daya gunakan dalam program disain rancang bangun radar........sudah seharusnya dimanfaatkan, sayang loh...mereka kuliah mahal2 dan waktu mereka hanya untuk belajar saja.......jadi sebenarnya kita bukan kekurangan SDM tetapi keliru dalam penyaringannya........mudah2 bisa terbuka para petinggi untuk terus membangun bangsa ini dengan putera putri indonesia...
Post a Comment