"Untuk Spanyol harus memiliki profil yang jelas. Setelah pulang dari Spanyol harus dijelaskan apa yang dibawa dari sana," kata pengamat militer dari LIPI, Jaleswari Pramodhawardani saat dihubungi detikcom, Kamis (29/9/2011).
Dia menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir ini dengan Korea Selatan memang ada koneksi. Awal September lalu, tim dari Kementerian Pertahanan Korsel datang ke Indonesia. Nah, untuk Spanyol belum ada catatan yang siginifikan.
"Kalau industri pertahanan di Spanyol yang menjadi studi banding, lalu apakah industri pertahanan kita, alutsista yang kita beli dari luar berkaitan dengan Spanyol?" jelasnya.
Untuk itu, Jaleswari berharap DPR mau memberikan penjelasan terlebih dahulu apa tujuan studi banding ke Spanyol, selain itu juga hasil kunjungan agar dipublikasikan.
"Apakah nanti ada hasil yang pas untuk industri pertahanan Indonesia? Kita juga punya road map industri pertahanan dan tentu studi banding harus mendukung ke sana. Ini kan pakai anggaran publik, jadi publik juga berhak tahu," tuturnya.
Diketahui Dalam waktu dekat Komisi I DPR berencana ke Spanyol dan Korea Selatan. Kunjungan ini dalam rangka pembahasan RUU Industri Strategis Alat Utama Sistem Persenjataan (Insra Alutsista).
"Yang mau pergi itu dalam rangka RUU Instra Alutsita, awalnya seperti itu rencananya," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanudin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/9)
Hasanudin menjelaskan Komisi I ke Spanyol untuk melihat bagaimana industri kapal perang buatan negara itu. Sementara ke Korea Selatan untuk melihat industri pembuatan senjata, pesawat T 50 dan kapal selam.
Sumber : DETIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment