Wakil Asisten Pengamanan KASAL Laksamana Pertama TNI Agus Heriyana menjelaskan, bunyi-bunyian itu berasal dari bom milik TNI yang sedang melakukan latihan. Sementara kubangan merupakan efek bom dari kegiatan yang dilaksanakan di Tanah Merah.
Dua ledakan masing-masing terjadi di Pulau Nunukan pada pukul 21.00 Selasa malam di sekitar Tanah Merah sementara satu ledakan yang lebih kecil terjadi pukul 05.00 Rabu subuh di Sedadap. Sementara di Pulau Sebatik kemarin terjadi tiga kali ledakan di darat dan sekali di laut antara pukul 16.00 hingga pukul 17.00 sore.
Saat memberikan keterangan pers di Restoran Bambu Kuning hari ini, Agus menjelaskan, sejak 12 hingga 22 Oktober, TNI AL menyelenggarakan latihan intelijen terpadu di wilayah perairan perbatasan Kalimantan Timur. Latihan tersebut merupakan realisasi dari kebijakan strategi Kasal 2011 bidang intelijen untuk meningkatkan profesionalisme SDM intelijen TNI AL.
"Di mana dalam latihan ini selain melibatkan personel intelijen, juga mengikutsertakan pasukan elit TNI AL Denjaka, Satkopaska dan Taifib yang memiliki kemampuan-kemampuan khusus," ujar Agus yang didampingi Kepala Dinas Pengamanan AL Laksamana Pertama TNI Teguh P, Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Eko V dan Komandan Latihan Letkol Laut Dedi.
Tujuan dari latihan intelijen terpadu yang diselenggarakan selama 11 hari tersebut untuk melatih kerjasama sehingga diharapkan memiliki kemampuan interoperability diantara unsur intelijen dengan pasukan khusus TNI AL dalam melaksanakan tugas-tugas khusus seperti aksi sabotase dan spionase.
Latihan intelijen terpadu ini untuk pertama kali dilaksanakan TNI AL dimana untuk pelaksanaan kali ini Direktur Latihan dipercayakan kepada Laksma TNI Tegus Prihartono yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Dinas Pengamanan TNI AL.
Sumber : Tribunews
Berita Terkait:
1 komentar:
reaksi tetangga gimana ya????
Post a Comment