Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Soedarsono mengatakan, Leopard dibutuhkan untuk memperkuat postur pertahan Indonesia dalam menandingi Malaysia.
"Malaysia punya tank kelas berat jenis T72 buatan Rusia, tank Leopard juga tank kelas berat seperti T72," ujar Adik seperti diberitakan inilahkoran, Jumat (13/1/2012).
Jika Kementerian Pertahanan (Kemenhan) jadi membeli Leopard, maka lanjut Adik, Pindad siap memproduksi amunisi peluru untuk Leopard.
Pindad telah menjalin kerjasama dengan Rheinmetall perusahaan otomotif dan industri pertahanan dari Jerman yang memproduksi Leopard. "Mereka berjanji akan sharing teknologinya sama kita salah satunay terkait rudal dan alutsista lainnya," jelas Adik.
Sumber : INILAH
Berita Terkait:
3 komentar:
Pola bertahan di Pulau ??? ...... pada perang dunia ke-2 (baca di majalah TSM / Teknologi dan Strategi Militer) Konsep tsb sudah ditinggalkan, kalau perlu hancurkan sebelum sampai di Pulau :p
Vietcong didukung MBT T-55 saat menyerbu ke selatan dan berhasil memporakporandakan pertahanan US :)
@HerJay...
Dimengerti dulu..bukan Pola bertahan dipulau (=gerilya??)...tapi Pola/konsep pertahanan pulau.
Sesuai kondisi indonesia, seharusnya ditata supaya jika ada serangan ke salah satu pulau, pulau tsb harus bisa mempertahankan dirinya sendiri. Ga perlu harus deploy alutsista/personil dari daerah lain. Jadi ada penyebaran alutsista di masing2 pulau sesuai kondisi dan potensi ancaman dari luar. Termasuk didalamnya penghancuran sblm sampai dipulau...oleh system pertahanan pulau itu sendiri. Deyployment sebisa2nya hanya bersifat mendesak dan operasi bersifat khusus sj.
Sy setuju pola gerilya jadi 2nd doktrin...
utk itu 1 skuadron udara hrsnya ada di papua..
Post a Comment