Sekretaris Jendral Kemhan Marsekal Madya Eris Herryanto seusai pertemuan General Border Committee RI-Malaysia di Jakarta, Kamis (20/12), menjelaskan, pihaknya mengirim 250 teknisi PT PAL ke Belanda untuk ikut dalam pembuatan kapal PKR tersebut.
“Tidak bisa dihitung dari nilai uang yang diterima PT PAL sebesar 3 persen dari 220 juta dollar AS. PT PAL dengan 250 teknisinya juga terlibat dalam pembangunan kapal di Belanda. Itu nilainya besar, tidak bisa dihitung semata dari pengerjaan berapa dollar AS di Surabaya.” Kata Eris.
Dia mengatakan pemilihan galangan Damen Schelde sesuai prosedur. Damen Schelde mengalahkan Rosoboron dari Rusia dan Orizonte dari Italia. Sekjet Kemhan mengakui, dengan nilai anggaran 220 juta dollar AS baru bisa membeli kapal sebagai platform dan meriam permukaan sehingga belum dilengkapi peluncur rudal dan tabung torpedo.
Anggota Komisi I DPR, Tubagus Hasanudin, mengkritik pembelian kapal perang kawal rudal (PKR) dari Damen Schelde yang menurut dia penuh keganjilan. “Kapal sejenis dengan harga 220 juta dollar AS dari Orizonte sudah dilengkapi peluncur rudal dan torpedo. Italia juga setuju 100 persen membangun kapal PKR tersebut di galangan PT PAL Surabaya sehingga transfer teknologi lebih besar skalanya yang diterima Indonesia, “ kata Hasanudin.
Sumber : KOMPAS
Berita Terkait:
2 komentar:
Heran aku, sukanya kalo beli dg anggaran yg mahal tpi gak tuntas. kayak persenjataan kurang lengkap. Ibarat macan tanpa taring. Udah terbiasa gitu kale. capek deh.
Sdh tdk perlu lagi bekerja sama dg belanda banyak bulsitnya, lebih baik dg rusia sdh jelas tehnologinya dan belanda pernah dibuat ketakutan dg kapal rusia dlm pembebasan irian barat.
Post a Comment