"Apalagi rencana lokasi peluncuran tersebut berada di dalam kawasan konservasi Taman Buru Gunung Nanua tentu akan mempengaruhi ekosistem kawasan lindung itu dan Pulau Enggano secara keseluruhan," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Amon Zamora di Bengkulu, Kamis (10/2).
Hasil survei awal Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Bengkulu terdapat tiga lokasi yang ditawarkan kepada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Dua lokasi berada di sekitar Cagar Alam Kioyo dan satu di dalam Taman Buru Gunung Nanua.
"Dari tiga lokasi itu, yang paling strategis menurut tim survei adalah yang ada di dalam Taman Buru Nanua," katanya. Kawasan CA Kioyo dan Taman Buru Gunung Nanua merupakan habitat sejumlah burung edemik Pulau Enggano sehingga proyek tersebut akan mengganggu habitat sejumlah satwa lindung lainnya.
"Kami sudah melakukan survei awal dan ada tiga titik lokasi yang menjadi alternatif dan akan ditawarkan kepada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Lapan," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Bengkulu Winarkus. Tiga lokasi tersebut yakni Tanjung Komang, Kioyo, dan Tanjung Laboko. Ketiganya berada di sebelah Selatan pulau atau di sisi sebalik permukiman warga.
Sumber: MI
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment