Demikian terungkap dalam dokumen Rencana Bisnis PT PAL 2011-2015 yang diterima Kompas di Jakarta, Kamis (15/9/2011). Dokumen ini telah dipaparkan secara resmi oleh direksi PT PAL dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR pada 8 September 2011.
Dalam dokumen tersebut dipaparkan bahwa kebutuhan tukang las dan instalatur akan meningkat setiap tahun. Pada tahun 2011, kebutuhan tukang las masih sebanyak 852 orang dan 1.583 instalatur. Tahun 2012 bertambah menjadi 1.243 tukang las dan 2.309 instalatur. Tahun 2013 meningkat lagi menjadi 1.752 tukang las dan 3.255 instalatur. Tahun 2014, kebutuhan itu mencapai puncaknya, yakni sebanyak 2.023 tukang las dan 3.756 instalatur.
Kebutuhan tukang las akan berkurang pada tahun 2015 menjadi 1.820 orang dan 3.380 instalatur. PT PAL memperkirakan tenaga tukang las dan instalatur terbanyak akan diambil dari subkontraktor.
Kebutuhan tenaga tukang las dan instalatur itu searah dengan perkiraan lepasan produk antara 2011-2015. Pada tahun 2011, kebutuhan tenaga tukang las dan instalatur masih sedikit karena target lepasan konstruksi badan kapal niaga yang dikejar adalah 9.633 ton. Lalu, pada tahun 2012 sebanyak 14.053 ton, tahun 2013 sebanyak 19.810 ton, dan tahun 2014 sebanyak 22.865 ton. Dan, pada tahun 2015 diharapkan berproduksi 20.575 ton.
Kebutuhan tukang las dan instalatur di Divisi Kapal Niaga PT PAL merupakan yang terbanyak dibandingkan divis lain, baik Divisi Rekayasa Umum maupun Divisi Kapal Perang. Namun, khusus di Divisi Kapal Perang ada kebutuhan spesifik, yakni harus ada 198 tukang las baja dan 107 instalatur baja, serta satu instalatur aluminium pada tahun 2014.
Sumber : KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment