Menurut sumber dari kutipan Kommersant, Rusia melakukan pembicaraan dengan Indonesia selama pameran senjata LIMA 2011, pihaknya mengatakan bahwa kontrak pengiriman Su-30MK2 ditandatangani pada awal akhir 2011.
Pihak Rusia juga belum mengumumkan nilai kontrak karena tergantung jenis persenjataan yang akan dipasang di pesawat tersebut sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan pihak Indonesia.
Namun, menurut sumber yang tidak disebutkan namanya, pihak Indonesia akan melakukan kontrak pengadaan pesawat kurang lebih $ 500 juta.
Tetapi agen tunggal Alutsista Rusia, Rosoboronexport menolak untuk berkomentar dalam kontrak negosiasi tersebut.
Rusia baru saja menyelesaikan kontrak sebesar $ 300 juta yang ditandatangani tahun 2007 dengan mengirim 3 unit Su-30MK2 dan 3 Unit Su-27SKM ke Indonesia, yang beberapa tahun sebelumnya telah mengiri, 2 unit Su-27SK dan 2 Unit SU-30MK pada tahun 2003.
Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro mengatakan pada bulan oktober 2010 bahwa Indonesia membutuhkan 1 skuadron atau 16 pesawat tempur Sukhoi. Pesawat SU-30MK2 sendiri akan ditingkatkan kemampuannya untuk misi antikapal.
Indonesia merupakan salah satu pembeli utama alutsista buatan Rusia sejak tahun 1999 ketika saat itu AS melakukan embargo penjualan senjata ke Indonesia dengan tuduhan pelanggaran HAM.
Sumber : RIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment