Menurut Kasal tantangan tugas Armada RI selalu berkembang, baik dalam Operasi Militer untuk Perang (OMP) Maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP). “Untuk menjawab tantangan tugas tersebut, ke depan diperlukan proses pembinaan dan pembangunan kemampuan dan kekuatan Armada RI yang meliputi tiga pilar pembangunan, yaitu kesiapan alutsista, profesionalisme dan kesejahteraan prajurit beserta keluarganya,” kata Kasal.
Kasal juga mengakui, dari komposisi alutsista yang tergabung dalam Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT), saat ini masih belum sepenuhnya mampu untuk melaksanakan tugas penegakan kedaulatan negara di laut secara optimal, karena banyak kapal-kapal yang sudah berumur tua dan tertinggal dari sisi teknologi maupun persenjataan. Menyikapi hal tersebut, ujar Kasal, TNI Angkatan Laut ke depan terus berupaya membangun dan mengembangkan kekuatannya dengan mengacu kepada pembangunan kekuatan pokok minimum (MEF), Zero Growth dan Right Sizing.
Kasal menambahkan, saat TNI Angkatan Laut telah menetapkan kebijakan dan strategi pembinaan TNI Angkatan Laut yang diarahkan dalam rangka “Terwujudnya TNI Angkatan Laut yang Handal dan Disegani”. “Perwujudan pembangunan kekuatan pokok minimum TNI Angkatan Laut sebagai strategi yang dikembangkan dalam menyikapi kemampuan dan keterbatasan anggaran pertahanan negara harus mampu mewujudkan tugas, peran dan fungsi TNI Angkatan Laut sebagai alat pertahanan negara guna menghadapi berbagai ancaman,” jelas Kasal. Sedangkan menghadapi keterbatasan sumber daya, kepada prajuritnya orang pertama di TNI AL ini menginstruksikan agar melaksanakan perubahan paradigma berfikir dengan mengedepankan kreativitas dan inovasi guna mencapai kualitas kinerja yang optimal.
Kasal juga menjelaskan tetang rencana ke depan TNI AL dalam pengadan alutsista kapal perang diantaranya pengadaan kapal selam, kapal perang jenis KRI Clurit, serta beberapa korvet, di mana beberapa diantaranya akan diproduksi di dalam negeri. “Selain kapal kami juga tengah membangun beberapa sarana pendukungnya seperti dermaga di beberapa tempat,” tandasnya.
Upacara Parade dan Defile Peringatan ke-66 Hari Armada RI Tahun 2011 berlangsung meriah, melibatkan pasukan upacara yang terdiri dari 7 (tujuh) batalyon pasukan, 1 (satu) unit Korsik Lantamal V Surabaya, dan 1 (satu) kompi Pegawai Negeri Sipil (PNS) TNI AL. Selesai upacara dilaksanakan pagelaran sendratari tentang Sumpah Palapa Gajah Mada, demonstrasi ketangkasan prajurit matra laut berupa demo cast and recovery, boarding exercise (boardex), fast rope dengan melibatkan prajurit Satuan Komando Pasukan Katak, kapal perang, dan helikopter, serta dilanjutkan sailing pass beberapa kapal perang dari Koarmatim dan Koarmabar, serta tiga KRI klas Sigma, yakni KRI Diponegoro-365, KRI Sultan Hasanuddin-366, dan KRI Frans Kaisiepo-368, flaying pass pesawat helikopter, Nomad dan Cassa, demo terjun payung Pasukan Marinir, usai demo ketangkasan prajurit diakhiri dengan defile pasukan.
Upacara Parade dan Defile Hari Armada RI Tahun 2011 ini dihadiri oleh para mantan Kepala Staf Angkatan Laut diantaranya Laksamana TNI (Purn) Sudomo, Laksamana TNI (Pun) Arief Kushariadi, Laksamana TNI (Purn) Achmad Soetjipto, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, dan Laksamana TNI (Purn) Indroko S., hadir pula para mantan Panglima Armada, para pejabat teras Mabesal, para Pangkotama TNI Angkatan Laut, Wakil Gubernur Jawa Timur, para pejabat sipil, militer, dan pemerintah daerah Jawa Timur, tokoh masyarakat, serta undangan lainnya. Selai para undangan, acara ini juga menjadi ajang tontonan ribuan masyarakat sekitar.
Sumber : TNI AL
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment