Pesawat buatan pabrikan Embraer Brasil tersebut akan dijadwalkan datang pada Minggu (2/9) mendatang. Keberadaan Super Tucano tersebut untuk menggantikan pesawat latih tempur sebelumnya yakni OV 10 Bronco yang kini di gounded (dikandangkan) oleh Markas Besar (Mabes) TNI AU.
Komandan Skuadron 21 Lanud Abd. Saleh Malang, James Yanes Singal, mengatakan Departemen Pertahanan (Dephan) memesan delapan pesawat tempur Super Tucano untuk melengkapi Alutsista TNI AU.
“Dan kedatangan pesawat tersebut dilakukan oleh pabrikan Embraer secara bertahap. Dimana tahap pertama sebanyak empat pesawat dan empat unit lainnya akan didatangkan pada Maret 2013 mendatang,” kata James Yanes Singal di Malang, Kamis (30/8).
Menurutnya, Skuadron 21 merupakan hanggar yang sebelumnya digunakan untuk shelter pesawat OV 10 Bronco. Pesawat Super Tucano nantinya juga tetap berada di shelter hanggar Skuadron 21. Terkait hal itu, pihak Lanud Abd Saleh sudah membangun shelter baru untuk Super Tucano.
Di Skuadron 21, lanjutnya, juga dibangun gedung untuk mesin simulator yang digunakan latihan bagi para penerbang Super Tucano. Terkait kedatangan pesawat latih tempur Super Tucano tersebut, sebelumnya terdapat 12 orang penerbang yang menjalani training selama sebulan di Embraer Brasil.
“Termasuk juga para teknisi dari berbagai skuadron lainnya juga ikut training di pabrikan tersebut. Sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam kedatangan Super Tucano sudah siap.”
Acara seremonial penyerahan Super Tucano sendiri, kata dia, akan dilakukan pejabat Embraer Brasil kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan pada 17 September 2012 mendatang. Sedangkan pada Minggu (2/9) sifatnya hanya penerimaan kedatangan empat unit pesawat tersebut.
“Yang menerima kedatangan Super Tucano di Lanud Abd Saleh Malang direncanakan Panglima Komando Operasi (Pangkoops) II Marsekal Muda TNI Agus Supriyatna.”
Sisa waktu dua minggu sebelum penyerahan pesawat tempur latih Super Tucano oleh Embraer Brasil kepada Pemerintah Indonesia, lanjut dia, digunakan untuk pemeriksaan secara menyeluruh kondisi pesawat. Pemeriksaan dilakukan antara pabrikan Embraer Brasil dengan TNI AU.
“Empat unit pesawat tempur latih itu menempuh perjalanan dari pusat produksi pesawat Super Tucano di Brasil sampai ke Lanud Abd Malang selama 12 hari atau menempuh 56 jam perjalanan,” jelasnya.
Sebab Super Tucano yang dipiloti oleh perusahaan pembuat pesawat tersebut harus singgah untuk menjalani istirahat di beberapa negara yang dilewati seperti Maroko, Spanyol, Italia, Qatar, India, dan Thailand.
Sumber : CBN Cybernews
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment