"Satelit Lapan A2 telah selesai dibangun dan siap diluncurkan tahun depan," kata Kepala Bagian Humas Lapan Elly Kuntjahyowati di Bogor, Jumat (31/8). Satelit ini akan diluncurkan dengan menggunakan roket milik India dari Sriharikota, India. Satelit Lapan A2 dirancang untuk tiga misi, yaitu pengamatan bumi, pemantauan kapal, dan komunikasi radio amatir.
Satelit ini memiliki sensor "Automatic Identification System" (AIS) untuk identifikasi kapal layar yang melintas di wilayah yang dilewati satelit tersebut. Dengan demikian, Lapan A2 akan memiliki kemampuan untuk memantau lalu lintas wilayah laut Indonesia.
Satelit dengan berat 78 kilogram ini akan mengorbit pada ketinggian 650 km. Pada orbit tersebut Lapan A2 akan melintasi wilayah Indonesia secara diagonal sebanyak 14 kali sehari dengan lama waktu melintas sekitar 20 menit. "Pada orbit tersebut AIS Lapan A2 akan mempunyai radius deteksi lebih dari 100 km dan mempunyai kemampuan untuk menerima sinyal dari maksimum 2.000 kapal dalam satu daerah cakupan," ujarnya.
"Lapan A2 akan mengorbit secara ekuatorial. Nantinya Lapan A2 akan menjadi satelit pemantauan bumi pertama di dunia yang memiliki orbit ekuatorial," katanya.
Menurut dia, pembangunan Lapan A2 merupakan keberhasilan bangsa Indonesia dalam mengembangkan teknologi antariksa. Awal keberhasilan ini, ditandai dengan dibangunnya satelit pertama buatan Indonesia sebelumnya, Lapan-Tubsat. Satelit yang diluncurkan pada 2007 dari India tersebut, lanjut dia, hingga kini masih beroperasi dengan baik, padahal awalnya diperkirakan usianya hanya mencapai dua tahun.
"Lapan-Tubsat murni buatan para peneliti dan perekayasa Lapan meskipun pembangunannya bekerja sama dengan Technische Universitat Berlin di Jerman," katanya. Keberhasilan pembangunan Lapan-Tubsat ini, menurut dia, kemudian memberikan semangat bagi Lapan untuk mengembangkan satelit berikutnya yaitu Lapan A2.
"Lapan A2 ini sepenuhnya dibangun di Pusat Teknologi Satelit Lapan di Rancabungur, Bogor, Jawa Barat," tambahnya.
Lapan A2 merupakan satelit yang sama dengan Lapan-Tubsat, namun, memiliki sensor yang lebih ditingkatkan dibandingkan satelit pendahulunya.
Sumber : MetronewsTV
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Teknologi
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Nipress : 2025, Kami Supplai Baterai Untuk 18 Kapal Selam TNI AL
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Bila Diinginkan, Indonesia Dengan Mudah Membuat Senjata Nuklir
- PT DI Akan Produksi Simulator CN-235 Dan Super Puma
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Korsel Rilis Bom Korean GPS Guided Bomb Untuk KFX Kepada Publik
- Debat Polemik Pengembangan Pesawat Tempur KFX
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Pengamat : Israel Gagal Membuat Jet Tempur Kfir Yang Tangguh
- TNI AU Kembali Aktifkan ACMI Pekanbaru
- Departemen Pertahanan Bangun Pertahanan Cyber
- TNI Gandeng UI Untuk Mengembangkan Kapal Tanpa Awak
- Menhan : Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Akan Diproduksi Massal
- Menristek : UAV Buatan BPPT Masih Terlalu Berisik
- KSAD : Pembelian Alutsista Luar Negeri Harus Ada Alih Teknologi
- Lapan : Nozzle Roket RX-550 Masih Bermasalah
- Spesifikasi UAV Sriti dan Alap-Alap Buatan BPPT
- BPPT Siap Mengembangkan UAV Untuk Militer
LAPAN
- November, LAPAN Akan Luncurkan Roket Pembawa Satelit Di Morotai
- Indonesia Kembangkan Roket Berdaya Jangkau 100-900 Kilometer
- Lapan Tawarkan Kerjasama Bandara Antariksa Morotai Kepada Korsel
- Pengamat : DPR Harus Pelajari Sistem Keantariksaan India dan Iran
- Lapan : Nozzle Roket RX-550 Masih Bermasalah
- Lapan Kembali Ujicoba Motor Roket RX-550
- Lapan Sedang Mengkaji Empat Pulau Untuk Antariksa
- Lulus Uji, Satelit A2 LAPAN Siap Diluncurkan
- Menristek : Indonesia Akan Luncurkan RX-550 Pada Akhir Agustus
- Pengamat : Menunggu kolaborasi TNI AL dan LAPAN
- TNI AL Gunakan UAV Dan Satelit Buatan Lapan
- Lapan Dan UGM Siap Produksi Roket Berhulu Ledak
- Satelit Lapan A2 Akan Diluncurkan Bulan Agustus 2012
- Lapan Berkerjasama Dengan ITS Untuk Membangun Roket
- Lapan Akan Luncurkan Satelit A2 Akhir Tahun Ini
- Indonesia Akan Produksi Ratusan Roket Balistik
- Kemhan Uji Coba 22 Unit Roket R-Han 122 Di Baturaja
- LAPAN Segera Pastikan Pembangunan Stasiun Peluncur Satelit Di Enggano
- Indonesia Sudah Mandiri Membuat Satelit
- Bandara Antariksa Di Enggano Akan Di Bangun 2015
- Lapan Sedang Melakukan Survei Di Enggano Untuk Pembangunan Bandar Antariksa
- English News : China Helps Indonesia Develop Rockets
- LAPAN Akan Membangun Pusat Teknologi Penerbangan
- Inderaja Dukung Pemantauan Wilayah Indonesia
Satelit
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- November, LAPAN Akan Luncurkan Roket Pembawa Satelit Di Morotai
- Lapan Tawarkan Kerjasama Bandara Antariksa Morotai Kepada Korsel
- Lapan Sedang Mengkaji Empat Pulau Untuk Antariksa
- Perbandingan Program Antariksa Antara India Dan Indonesia
- Lulus Uji, Satelit A2 LAPAN Siap Diluncurkan
- TNI AL Gunakan UAV Dan Satelit Buatan Lapan
- Satelit Lapan A2 Akan Diluncurkan Bulan Agustus 2012
- Lapan Akan Luncurkan Satelit A2 Akhir Tahun Ini
- Laksamana TNI AL : Saya Berharap Kemhan Melakukan Pengadaan Satelit Militer
- Rusia Menindak Lanjuti Pembangunan Peluncuran Satelit Di Biak
- Indonesia Sudah Mandiri Membuat Satelit
- Bandara Antariksa Di Enggano Akan Di Bangun 2015
- Melalui ITB, Menristek Akan Membuat Satelit Telekomunikasi
- LAPAN Luncurkan Prangko Satelit dan Roket Pengorbit Satelit (RPS)
- Telkom Siapkan Satelit Baru Dari Rusia
- Aset Strategis Harus Disamarkan dari Satelit Asing
- LAPAN Akan Membangun Pusat Teknologi Penerbangan
- Perancis Tawarkan Satelit Nonkomersial
- Satelit Buatan Rancabungur
- Stasiun Peluncur Satelit Lapan di Enggano Bisa Ganggu Ekosistem
- AS dan China Uji Coba Rudal ke Antariksa
- 2014, Lapan Orbitkan Empat Satelit
- Melebihi Target, Satelit Pertama Buatan Indonesia Masih Mengorbit!
0 komentar:
Post a Comment