Padahal, revitalisasi industri pertahanan mempunyai dua target, yakni pemenuhan kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista) dalam negeri dan penjualan ke luar negeri. "Memang ironi jika negara lain mau beli produk Indonesia, tapi kita ramai-ramai belanja ke negara lain," kata Mahfudz dalam pesan singkat kepada VIVAnews, Selasa, 28 Agustus 2012.
Mahfudz menilai Indonesia melalui sejumlah industri pertahanan punya kemampuan memproduksi dan mengembangkan alutsista modern, seperti senjata SS-1 dan SS-2. Dua alutsista pabrikan Pindad tersebut sangat diminati di luar negeri. Sayangnya, kata dia, perhatian pemerintah masih lemah terhadap Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP), yang 'dibunuh' sejak 14 tahun lalu. "Perhatian Kemeneg BUMN untuk menyehatkan mereka secara korporasi juga masih lemah."
Oleh karena itu, melalui Rancangan Undang-Undang Industri Pertahanan, DPR menjanjikan kebijakan dan roadmap jelas untuk merevitalisasi industri pertahanan nasional. Diberitakan sebelumnya, Dahlan mengatakan pemesanan senjata dan pesawat dari Irak dan Uganda membuktikan kualitas produksi senjata Indonesia. Semua pesanan, akan diterima oleh tiga perusahaan BUMN, yaitu PT DI, Pindad, dan Dahana. Baca berita lengkap di tautan ini.
Sumber : Vivanews
Berita Terkait:
1 komentar:
Sepertinya wajar saja jika TNI masih mengimpor alutsista produk luar,karena industri strategis kita mengenai pertahanan belum sepenuhnya swasembada...hanya beberapa saja dan itupun terbatas spesifikasi dan kategorinya.contohnya ..Pesawat tempur dan kendaraan lapis baja kelas berat ( MBT ) kita belum mampu memproduksinya serta pula persenjataan seperti rudal,meriam arteleri kelas berat belum memproduksi sendiri...dan juga kebijakan politis tentang kemandirian alutsista ini baru dimulai di era presiden SBY...jadi gak usah berkecil hati bila masih mengimport alutsista, toh banyak negara maju yang sudah berswasembada alutsista juga masih mengimport persenjataannya..lihat jerman,spanyol,india dsb....kita bukan negara sehebat Amerika Serikat yang mampu membuat sendiri....kita masih taraf elementer ! begitu pak Mahfudz yang terhormat....
Post a Comment