Kehadiran kapal yang sudah resmi mendapat nama KRI Klewang ini memang sudah ditunggu-tunggu. Proyek yang merupakan hasil garapan bareng PT Lundin Industry Invest dengan TNI AL ini memancing penasaran bagi para pemerhati dunia militer: apakah Trimaran X3K yang rancang bangunnya melibatkan putra-putri terbaik bangsa benar-benar akan menjadi kekuatan pemukul di lautan seperti yang diharapkan. Sejak program riset dan pengembangan dimulai pada 2007 hingga kemarin, jeroan kapal perang yang digadang sebagai kapal siluman (stealth) paling canggih milik TNI AL, KRI Klewang menjadi misteri karena memang dirahasiakan.
Masyarakat hanya bisa melihat purwarupa dan atau desain luarnya. Juga sejumlah spesifikasi teknis seperti ukuran kapal, kecepatan, dan beberapa spesifikasi dasar lainnya. Dari gambarnya terlihat kapal ini mempunyai bentuk lunas yang radikal, dan diklaim sebagai kapal berlunas banyak terbesar di Asia Tenggara. Dengan bentuk demikian, kapal bisa melaju dengan kecepatan lebih dari 30 knots dan mampu menembus ombak setinggi 6 meter.
Sedangkan bodinya yang memiliki panjang 63 meter dibungkus komposit berbahan dasar karbon fiber. Material ini sangat istimewa karena tidak menginduksi panas dan lebih kuat daripada baja, tapi lebih ringan hingga kapal ini tidak bisa dideteksi radar. Dengan keistimewaan dan desain ergonomis yang membuat kapal mampu beroperasi sepuluh hari secara terus-menerus, plus rudal C-802 yang berdaya jelajah hingga 120 km.
Konon persenjataan disembunyikan di dalam bodi kapal, KRI Klewang akan mampu menguasai medan lautan di Tanah Air, mendukung operasi komando, serta menjadi kekuatan pemukul yang menakutkan.
“KRI Klewang layak menjadi kebanggaan rakyat Indonesia sebagai salah satu alutsista andalan yang diproduksi industri pertahanan nasional,” demikian kata President Director PT Lundin Industry Invest John Lundin.
Sejatinya, kebanggaan terhadap kehadiran KRI Klewang bukan sekadar kecanggihan dan kemampuan tempur kapal tersebut, melainkan keberanian Indonesia membangun sendiri alutsista canggih yang selama ini hanya dikuasai segelintir negara maju. Proses yang dilalui mulai dari pembuatan keputusan, desain, hingga produksi ibarat mewujudkan sebuah mimpi besar.
Mimpi besar itu hanya akan menjadi angan jika tidak ada niat dan kesungguhan untuk mewujudkannya. Ternyata, mimpi membangun sendiri kapal cepat rudal trimaran dengan kemampuan stealth bisa terwujud. Momentum peluncuran hari ini hendaknya akan melambungkan kepercayaan diri bangsa ini menjadi reinforcing force untuk membangun mimpi-mimpi besar lainnya: membangun rudal, pesawat tempur, kendaraan tempur, tank, kapal tempur, kapal selam, dan berbagai alutsista canggih secara mandiri.
Sejauh ini pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertahanan, sudah on the right track, yakni memprioritasnya produksi dalam negeri untuk persenjataan ringan, melakukan kerja sama untuk persenjataan canggih. Tetapi ke depan hendaknya porsi belanja dalam negeri diperbesar untuk memberi kesempatan produsen lokal seperti PT DI, PT Pindad, PT Palindo, PT Lundin, Sari Bahari, dan lainnya tumbuh dan berkembang.
Mencontoh KRI Klewang, dengan dukungan dan yang besar untuk memenuhi target military essential force (MEF), pemerintah, TNI, dan produsen dalam negeri hendaknya terus dan berani membuat terobosan untuk mengembangkan alutsista sesuai karakteristik Nusantara dan perkembangan kemajuan zaman.
Sumber : SINDO News
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment