Gedung olahraga yang diperuntukan sebagai sarana latihan bela diri dari Korea Selatan ini memiliki luas bangunan 750 m2 dengan luas arena 16X16 meter serta dilengkapi dengan ruang ganti, kamar mandi dan ruang kebugaran.
Kasad Jenderal TNI George Toisutta dalam sambutannya mengatakan, Pembinaan satuan dilakukan dalam upaya mewujudkan satuan agar selalu siap melaksanakan tugas setiap saat, dengan didukung oleh kualitas prajurit yang profesional. Untuk membangun profesionalisme keprajuritan diperlukan sarana dan prasarana yang memadai untuk berlatih.
Ditambahkan, Pembangunan gedung Dojo di Madivif 2 Kostrad ini, merupakan salah satu upaya pimpinan dalam rangka meningkatkan profesionalisme keprajuritan di bidang keterampilan, khususnya bela diri Yong Moodo. “Gedung Dojo ini, selain berfungsi sebagai sarana untuk berolahraga dalam rangka menjaga kesehatan dan kebugaran fisik, juga dapat digunakan sebagai sarana melakukan interaksi sosial antar prajurit di satuan, yang sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan dalam pelaksanaan tugas-tugas satuan”, tegas Kasad.
“Sarana berlatih berupa gedung Dojo yang memenuhi kualitas standar ini, hendaknya betul-betul dapat menjadi penunjang bagi lahirnya atlet-atlet beladiri dari Divif 2 Kostrad yang tangguh dan handal, dan diharapkan dapat mengukir prestasi di ajang yang lebih tinggi dan bergengsi”, imbuh Kasad.
Acara yang juga dihadiri oleh Presiden Federasi Dunia Yong Moodo Mr. Kim Byung Chun ini menganugerahkan Anggota kehormatan Yong Moodo kepada Pangkostrad Letjen TNI Burhabudin Amin, Pangdivif 1/Kostrad Mayjen TNI Moeldoko serta Pangdivif 2/kostrad Mayjen TNI Geerhan Lantara.
Usai meresmikan Dojo Yong Moodo, Kasad yang didampingi Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Soewarno meninjau Alutsista di Batalyon Kavaleri 3 Tank serta Batalyon Armed 1/105 dan bertatap muka dengan personel kedua kesatuan tersebut.
Sumber: TNI
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment