SEOUL--MI: Angkatan laut Korea Selatan akan menggelar delapan pesawat patroli militer yang canggih lagi tahun ini untuk menghadapi ancaman-ancaman militer Korea Utara atau dari manapun.
Pesawat pertama dari delapan pesawat P-3CK dari Amerika Serikat akan diserahkan kepada satuan angkatan laut, Selasa (23/2), kata satu pernyataan angkatan laut, Senin (22/2).
Perbatasan Laut Kuning yang disengketakan negara itu tegang sejak baku tembak November tahun lalu yang menyebabkan sebuah kapal patroli Korea Utara (Korut) terbakar. Pada akhir Januari Korut menembakkan sekitar 370 peluru ke laut itu dekat garis perbatasan kedua negara.
Pekan lalu, Korut mengumumkan zona baru penembakan pihak angkatan laut lepas pantainya, melarang kapal melintas sampai Senin, walaupun sejauh ini tidak ada penembakan.
Korsel, sekutu dekat AS, telah memiliki delapan pesawat Orion P-3C yang diproduksi Lockheed Martin.
Angkatan laut mengatakan pesawat P-3C yang canggih itu akan dilengkapi senjata dan peralatan pengawas yang lebih baik , seperti rudal-rudal udara ke darat Block II Harpoon, untuk menghantam satuan-satuan artileri pantai musuh atau peluncur-peluncur rudal.
Tidak disebutkan harganya. Kantor Yonhap mengatakan harga delapan pesawat baru itu US$550 juta. Perbatasan Laut Kuning adalah lokasi pertempuran laut yang menelan korban jiwa tahun 1999 dan 2002.
Kendatipun terjadi ketegangan, Korut, Senin (22/2) mengusulkan agar para pejabat militer kedua negara melakukan perundingan 2 Maret untuk mencari jalan memudahkan akses ke satu kawasan industri gabungan di dalam perbatasan Korut.
Korsel mengusulkan perundingan tingkat kerja 23 Februari dan belum memutuskan apakah menyetujui tanggal yang diubah itu.
Perundingan-perundingan militer akan mencari jalan untuk mengurangi hambatan komunikasi lintas perbatasan , kemudahan bea cukai dan perjalanan ke kawasan industri Kaesong , tempat 42.000 warga Korut bekerja di 110 pabrik industri ringan yang dibiayai Korsel.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment