Jakarta - PT Samudera Indonesia selaku pemilik kapal MV Sinar Kudus yang pernah perompak Somalia akan memperketat pengamanan kapalnya yang berlayar. Direktur Utama PT Samudera Indonesia David Batubara mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan untuk menempatkan pengawal bersenjata di atas kapal. Perlu tidaknya pengawal bersenjata tersebut, katanya, akan disesuaikan dengan rute perjalanan kapal.
"Tergantung rute apakah kita nanti akan menambah pengawal bersenjata atau tidak, akan kami bahas, belum ada keputusan untuk itu," kata David ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (8/5/2011).
Menurut David, selama ini pengamanan di atas kapal tidak menggunakan persenjataan. Seperti halnya pada kapal MV Sinar Kudus. Kapal tersebut bersifat kapal kargo, sehingga tidak ada awak kapal Sinar Kudus yang membawa senjata.
"Karena bukan kapal militer jadi memang tidak bersenjata," katanya.
Selain itu, kata David, PT Samudera Indonesia akan memeriksa kembali rute perjalanan kapal-kapal yang dimiliki MV Sinar Kudus untuk memastikan bahwa rute yang akan ditempuh kapal relatif aman dari para perompak. "Kita akan me-review rutenya," katanya.
"Kemudian prosedur perjalanan kapal yang diperlukan akan ditambah, nanti akan kami bahas," ujar David.
Kapal MV Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia dibajak perompak Somalia saat menuju ke Rotterdam, Belanda pada 16 Maret 2011. Para anak buah kapal serta kapal berikut muatan bijih nikel lalu dibebaskan setelah pihak PT Samudera Indonesia membayar sejumlah uang tebusan pada 2 Mei lalu. Sebanyak 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus yang dibebaskan tersebut sudah pulang ke rumah masing-masing dengan dijemput pihak keluarga setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (7/5/2011).
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment