Latihan tempur yang dikenal dengan VBSS ini dibuka oleh Komandan Satrol Koarmatim Kolonel Laut (P) Dadi Hartanto, bertempat lapangan apel Staf Satrol Koarmatim, Ujung, Surabaya. Hari ini Senin (09/05). Yang dihadiri oleh para Komandan KRI dan peserta gladi tempur tersebut. Rencananya kegiatan ini akan berlangsung selama lima hari mulai tanggal 9 Mei sampai dengan 13 Mei 2011 dengan kegiatan latihan teori dan praktek secara perorangan maupun tim. Dengan menggunakan senjata organik jenis AK-47 dan SS-1.
Materi gladi tempur yang dilaksanakan meliputi penguasaan senjata dan menembak, pertempuran jarak dekat Close Quarter Batle (CQB), pergerakan didalam kapal Ship Movement serta penyergapan dan penghancuran musuh Full Mission Planing (FMP).
Semua materi latihan yang dilaksanakan saat ini merupakan rangkaian dari VBSS yang memadukan operasi tempur laut dengan taktik dan strategi bergerak mendekati sasaran, menyusup naik keatas kapal (infiltrasi), bergerak menuju obyek-obyek fital dan melumpuhkan musuh serta membebaskan sandera yang ditawan oleh gerombolan perompak.
Tujuan digelarnya gladi tempur itu adalah untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan VBSS bagi unsur-unsur Satrol Koarmatim guna mendukung kesiapan operasional kapal dalam menghadapi berbagai tidak kejahatan dan aksi terorisme di laut serta segala kemungkinan kontinjensi yang terjadi dengan sasaran terbentuknya tim pemeriksa yang ada di kapal yang mampu melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan dengan benar sesuai prosedur, mampu menguasai teknik dan taktik dasar infiltrasi keatas kapal serta pertempuran jarak dekat dan memahami tindakan pengamanan terhadap tawanan atau musuh yang telah berhasil ditangkap.
Pertempuran laut yang diadopsi dengan tatik penanggulangan anti terror dalam VBSS merupakan salah satu strategi yang jitu guna menghadapi kawanan perompak, yang beraksi membajak kapal-kapal yang sedang melintas di perairan jalur perdagangan internasional.
Macam latihan VBSS kali ini meliputi latihan teknis dan taktis untuk perorangan maupun tim dengan mengerahkan empat tim pemeriksa dari KRI yang berjumlah 28 orang personel yang didukung dengan dua buah perahu karet.
Sumber: TNI
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment