
Kendati begitu, sebagaimana warta AP dan AFP pada Rabu (8/6/2011), kapal induk dimaksud sejatinya adalah kapal induk yang belum kelar sepenuhnya dibangun. Varyag namanya.
Kapal yang diluncurkan pada 4 Desember 1998 itu tadinya milik Uni Soviet. Kapal tersebut dihentikan pembangunannya pada 1992. Kala itu, Varyag memang tergerus oleh runtuhnya Uni Soviet. Alhasil, Uni Soviet pun menyerahkan kapal tersebut kepada Ukraina. Soalnya, Ukrainalah yang memang jadi basis pembangunan kapal kelas Admiral Kuznetsoz ini. Seturut catatan, kapal induk itu belum rampung pengerjaan kelengkapan elektroniknya.
Ternyata juga, Ukraina tengah bokek alias kehabisan uang. Varyag kemudian dilelang. Seusai menebus banderol lelang sebesar 20 miliar dollar AS, China pun boleh membawa pulang Varyag.
Informasi terkini, Varyag kemudian dituntaskan pembangunannya di galangan Dalian, China. Kapal itu dicat abu-abu, khas Angkatan Laut (AL) China. Nama Shi Lang kemudian menjadi nama baru pengganti Varyag. Pada Oktober 2010 AL China menerima Shi Lang dalam jajarannya.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Bersenjata China Jenderal Chen Bingde membenarkan kalau pihaknya memang bersegera mengoperasikan Shi Lang. Sejatinya, pembangunan kapal induk tersebut adalah proyek rahasia China.
Kemudian, Letnan Jenderal Qi Jiangua, asisten kepala staf, mengatakan kepada koran Commercial Daily, bahkan jika kapal induk tersebut digunakan, kapal itu sudah pasti tidak akan berlayar ke wilayah perairan negara lain. "Semua bangsa besar di dunia memiliki kapal induk mereka sendiri. Itu adalah simbol kebesaran sebuah bangsa," kata Qi, seperti dikutip oleh koran tersebut.
China saat ini memiliki masalah perbatasan lautnya dengan beberapa negara tetangga. Akan tetapi, Letjen Qi mengatakan, China selalu mengikuti prinsip-prinsip bertahan untuk strategi militernya. "Akan lebih baik bagi kami jika kami bertindak lebih cepat dalam memahami samudra dan memetakan kemampuan maritim kami lebih dini," kata Qi Jianghua.
"Kami sekarang menghadapi tekanan besar di beberapa samudra, apakah itu di Laut China Selatan, Laut China Timur, Laut Kuning, atau Selat Taiwan," kata Qi Jiangua merujuk ke perairan-perairan yang diperebutkan China dengan negara-negara tetangga.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
KAPAL INDUK
- KSAL : Untuk Saat Ini TNI AL Belum Membutuhkan Kapal Induk
- Taiwan Pamerkan Rudal Pengahancur Kapal Induk China
- China Akan Ujicoba Kapal Induknya Untuk Kedua Kalinya
- Wakasal Lakukan On Board Di USS George Washington
- Laksamana Van Burkirk: Rudal China Bukan Ancaman Bagi Kapal Induk AS
- Membaca Ambisi China di Lautan
- Dana Cekak, Proyek Kapal Induk Rusia Terbengkalai
- Komisi I : Indonesia Butuh Pesawat Tempur Dan Kapal Induk
- USS George Washington Kunjungi Filipina
- Kapal Induk AS Merapat ke Korsel
- Kapal Induk AS Merapat ke Korsel
- Russia to upgrade Admiral Gorshkov for India on time
- Carrier Enterprise Back After Nearly Two Years
- Russia, India to sign additional accord on Admiral Gorshkov aircraft carrier
- Russia, India to sign additional accord on Admiral Gorshkov aircraft carrier
CHINA
- Indonesia Dan China Sepakat Tingkatkan Kegiatan Latihan Militer Kedua Negara
- Komisi I : Rudal C-705 Akan Dikembangkan Di Indonesia
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Selain Rudal, Indonesia - China Kerjasama UAV Dan Pertahanan Elektronik
- Konflik LCS, Penyebab ASEAN Memperbarui Kekuatan Alutsista
- Indonesia Dan China Sepakati Kerjasama Keamanan Maritim
- TNI AU Dan AU China Jajaki Kerjasama
- Senjata Murah Buatan China Jadi Saingan Berat PT Pindad
- Dubes RI : Hubungan Militer Indonesia Dan China Semakin Erat
- Dispen TNI : TNI Belum Akan Perkuat Militer di Natuna
- Dispen TNI AU : Kami Belum Tahu Kemhan Beli Misil Cina
- Kemhan : Tanggal 30 Agustus, China Memberikan Proposal Teknis C-705
- Menhan Dan Panglima TNI Diundang Memperingati Hari Pembentukan Tentara Pembebasan Rakyat China
- Komisi I : Indonesia Dan China Akan Bangun Industri Rudal
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- Indonesia Dan China Adakan Adakan 1st Defense Industry Cooperation Meeting
- Untuk Pertama Kali TNI AL Dan AL China Lakukan Dialog
- Indonesia-China Tingkatkan Kerja Sama Antiteror
- Indonesia-China Barometer Stabilitas Kawasan
- Pengamat : Kerjasama Pertahanan Indonesia Dan China Sangat Strategis
- Jubir Kemhan : TNI AU Kirim 10 Pilot Sukhoi Untuk Pelatihan Di China
- China Tawarkan Bantuan Radar Dan Pelatihan Pilot Sukhoi TNI AU
- Indonesia Dan China Tingkatkan Kerjasama Pertahanan
- Dubes RI : Kita Harus Perkuat Kerjasama Pertahanan Dengan China
- Menhan : Asean Harus Bisa Damaikan Konflik Laut China Selatan
0 komentar:
Post a Comment