Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Jepang Naoto Kan.
Tokyo - Pemerintah Indonesia dan Jepang sepakat meningkatkan kemitraan strategis di bidang politik, perekonomian, serta pertahanan dan keamanan. Penegasan itu disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai bertemu Perdana Menteri Jepang Naoto Kan di Tokyo, Jumat, 17 Juni 2011 malam.
"Berdasarkan success story RI-Jepang dalam kerja sama ekonomi dan melihat tantangan ke depan, kami sepakat meneruskan kerja sama investasi dan perdagangan, energi, pertanian, dan pembangunan infrastruktur," kata Presiden SBY.
Di bidang politik, kata SBY, disepakati untuk meneruskan kerja sama maritim menghadapi perompak di laut dan keamanan wilayah. Pun demikian dengan kerja sama regional.
Apalagi tahun ini Indonesia menjadi Ketua ASEAN dan tuan rumah KTT Asia Timur. "Kami pandang perlu kerja sama ASEAN-Jepang dalam konektivitas agar lebih hidup," ujarnya. "Ini membawa manfaat, baik bagi negara-negara ASEAN maupun Jepang sendiri."
Pertama kali, kata SBY, KTT Asia Timur akan menghadirkan Rusia dan Amerika Serikat. Sejauh ini, sebagai host, Presiden SBY telah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin maupun Presiden AS Barack Obama untuk memastikan agenda summit tersebut tepat dan sesuai harapan 10 negara ASEAN dan delapan negara mitra.
"Saya senang Perdana Menteri Naoto Kan juga bersetuju bahwa East Asia Summit bukan forum untuk meningkatkan ketegangan dan konflik di kawasan, tapi untuk meneguhkan komitmen tinggi untuk menjaga perdamaian dan mencari solusi damai," ujar SBY.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment