
Namun, yang patut dicatat, teknologi robot baru sebatas dikembangkan ketika akan mengikuti kontes, baik dalam skala regional, nasional maupun internasional. Perangkat mekanik yang telah terprogram untuk menjalankan aktivitas manusia ini belum mampu menjadi media yang berguna bagi kegiatan manusia secara luas.
”Memang saat ini sudah banyak yang menggemari robot.Tapi itu kan hanya hobi saja dan belum aplikatif,” ujar pembimbing tim robot P-Next dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Fernando Ardilla kemarin. Teknologi robot tidak hanya dikonsumsi oleh kalangan perguruan tinggi.
Saat ini bahkan mulai menyebar ke lembaga pendidikan yang lebih luas seperti SMK,SMA,SMP. Fernando menyatakan, sebenarnya teknologi robot Indonesia tidak kalah jika dibandingkan dengan pencapaian sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam. Tapi, jika dibandingkan dengan Jepang, Indonesia kalah jauh. Menurut dia,di Jepang,teknologi robot sudah mampu membantu pekerjaan masyarakat.
Misalnya pada sektor pertanian. Sebelum menanam tanaman tertentu, petani di Negeri Matahari Terbit ini menggunakan robot untuk mendeteksi kondisi tanah. Hasil dari rekaman robot ini akan dijadikan acuan petani untuk menanam. Teknologi robot di Indonesia belum mengarah ke sana. ”Kami yang dari kampus mulai mengonsep bagaimana merancang robot yang berguna bagi masyarakat, khususnya petani.
Artinya, robot yang tercipta itu mampu membantu pekerjaan tani,”kata Nando. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Joko Santoso mengharapkan, robot karya mahasiswa bukan hanya berhenti sebagai karya kejuaraan saja, tetapi juga bermanfaat di dunia industri dan ekonomi.
Dengan keterlibatan serta dukungan dari dunia industri pada pengembangan robot ini, masa depan pengembangan robotika di Indonesia diperkirakan akan semakin maju. ”Para kontingen dan mahasiswa yang menang pada kompetisi ini nantinya diharapkan bisa menunjukkan kekuatannya di kancah internasional.” ”Apalagi di era persaingan yang ketat seperti saat ini, kita terus berusaha agar bisa menunjukkan kekuatan kita di tingkat global pada bidang robotika,” ungkap Joko saat menyaksikan KRN 2011 kemarin.
Rektor UGM Sudjarwadi menambahkan,KRN tahun ini bisa dijadikan sebagai sarana mengembangkan dan memajukan dunia robotika di Indonesia. Sebanyak 101 tim dari 51 perguruan tinggi di Indonesia bertanding dalam KRN 2011. Kontes ini merupakan kompetisi yang mempertemukan para pemenang kontes robot di tingkat regional. Tiga kategori yang dipertandingkan adalah Kontes Robot Indonesia (KRI),Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI), dan Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI).
KRI diikuti 24 tim, KRCI 78 tim yang terdiri atas divisi robot beroda 24 tim,robot berkaki 20 tim,dan battle 17 tim, dan KRSI sebanyak 16 tim. Tema KRI adalah larungan yang mengadaptasi tema Asia- Pacific Broadcasting Union (ABU) Robocon 2011, yakni loy kranthong. Pemenang pada kategori itu berhak mewakili Indonesia dalam kontes robot internasional ABU Robocon 2011 di Bangkok,Thailand, 9 September 2011.
Tema KRCI baik divisi beroda maupun berkaki adalah ”robot cerdas pemadam api”,KRCI battlebertema ”robot cerdas pemain bola”, dan KRSI bertema ”robot tari klono topeng”. Pada KRCI divisi beroda dan berkaki robot beradu kecepatan memadamkan api, sedangkan pada divisi KRCI battle, dua robot bertanding memasukkan bola sebanyak mungkin ke gawang lawan.
Juara pertama KRCI battle akan menjadi wakil Indonesia dalam kompetisi RoboCup 2012 di Meksiko. Di tengah persaingan yang cukup ketat,Tim Barelang 5.1 dari Politeknik Batam menjadi juara dengan mengalahkan Pnext karya Politeknik Elektronika Negeri Surabaya pada final Kontes Robot Indonesia (KRI) pada ajang KRN tadi malam.
Sumber: SINDO
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Teknologi
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Nipress : 2025, Kami Supplai Baterai Untuk 18 Kapal Selam TNI AL
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Bila Diinginkan, Indonesia Dengan Mudah Membuat Senjata Nuklir
- PT DI Akan Produksi Simulator CN-235 Dan Super Puma
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Korsel Rilis Bom Korean GPS Guided Bomb Untuk KFX Kepada Publik
- Debat Polemik Pengembangan Pesawat Tempur KFX
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Pengamat : Israel Gagal Membuat Jet Tempur Kfir Yang Tangguh
- TNI AU Kembali Aktifkan ACMI Pekanbaru
- Departemen Pertahanan Bangun Pertahanan Cyber
- TNI Gandeng UI Untuk Mengembangkan Kapal Tanpa Awak
- Menhan : Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Akan Diproduksi Massal
- Menristek : UAV Buatan BPPT Masih Terlalu Berisik
- KSAD : Pembelian Alutsista Luar Negeri Harus Ada Alih Teknologi
- Lapan : Nozzle Roket RX-550 Masih Bermasalah
- Spesifikasi UAV Sriti dan Alap-Alap Buatan BPPT
- BPPT Siap Mengembangkan UAV Untuk Militer
0 komentar:
Post a Comment