Makassar - Marsekal TNI AU Eddy Suyanto mengatakan "bahwa Indonesia untuk menjaga wilayah udaranya yang dilewati 6.000 pesawat per hari harus membutuhkan monitoring sampai 24 jam," katanya saat ulang tahun ke 60 Koopsau di pangkalan udara Sultan Hasanuddin di Makasar kemarin.
menurut Eddy, memerlukan kerja keras dan dedikasi yang memumpuni untuk mengawasi wilayah udara Indonesia karena mengingat terbatasnya jumlah pesawat tempur TNI AU, "Indonesia harus memiliki 1.500 unit, tapi saat ini hanya memiliki 250 unit," katanya.
Eddy menambahkan bahwa TNI AU memiliki empat sektor, yaitu Jakarta (sektor I), Makassar (sektor II), Medan (sektor III) dan Biak (sektor IV). Sektor II berada di Makassar yang mengawasi Gorontalo, Tarakan, Balikpapan, Malang, dan Jombang. "Penempatan 4 Sektor merupakan rencana strategis TNI AU yang telah disesuaikan dengan anggaran pertahanan dari pemerintah", katanya.
Menurut Eddy, perencanaan strategis juga diperlukan, termasuk pelatihan dan penambahan pesawat sukhoi. "Pertahanan udara tidak hanya terdiri dari pesawat tetapi sistem radar, pesawat tempur, rudal, dan elemen lain yang harus diperbaiki" tambahnya.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment