Menurut Soeparno, meskipun kondisi KRI yang berada di Kolinlamil saat ini rata-rata sudah mencapai usia antara 25 sampai dengan 66 tahun, namun secara faktual dan obyektif Kolinlamil tetap dapat menuntaskan tugas-tugas sesuai amanat UU Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI. Hal ini merupakan suatu prestasi yang perlu dipertahankan. Karena ke depan Angkutan Laut Militer memiliki peran yang sangat penting dalam mengisi program pembangunan nasional.
KSAL menjelaskan, keterbatasan kemampuan Pemerintah dalam mengalokasikan anggaran pertahanan, secara tidak sadar telah memengaruhi paradigma cara berpikir dalam melihat keterbatasan anggaran tersebut dijadikan satu kendala utama dan menurunnya kesiapan Alutsista sehingga memengaruhi tingkat profesionalisme prajurit.
Karena itu, konsep baru TNI Angkatan Laut diperlukan untuk mengubah paradigma cara berpikir menjadi lebih inovatif dan kreatif dengan cara menumbuhkembangkan nilai-nilai kehormatan, kejujuran, keikhlasan, dedikasi, loyalitas, profesionalisme dan keberhasilan.
Pada kesempatan itu, KSAL menilai tepat tema peringatan HUT Kolinlamil "Dengan Semangat Baru TNI Angkatan Laut Kita Wujudkan Prajurit Matra Laut Yang Sejahtera, Berkualitas, Profesional dan handal".
Makna dari tema tersebut, lanjut KSAL, terkandung keteguhan tekad untuk meningkatkan profesionalisme prajurit Kolinlamil agar senantiasa termotivasi untuk memberikan pengabdian terbaik bagi TNI AL, TNI bangsa dan negara.
Ia berharap agar tekad luhur yang terkandung di dalam tema tersebut hendaknya dapat diwujudkan dalam setiap derap langkah menuju pada perbaikan organisasi Kolinlamil sehingga dapat mewujudkan TNI AL yang handal dan disegani.
Sumber: JURNAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment