Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Maman Suherman di BlangBintang, Kabupaten Aceh Besar, provinsi Aceh, Kamis (7/7) mengatakan lima helikopter yang didatangkan dari squadron 7 pangkalan TNI AU Surya Dharma, Kalijati, Subang, Jawa Barat itu akan memantau kawasan perairan Pulo Aceh dan pantai Timur.
"Tidak hanya wilayah laut, operasi yang menggunakan helikopteR dengan sandi bina walet itu juga akan memonitor kawasan hutan dari aksi ilegal logging," kata Maman Suherman.
Menurutnya, TNI AU juga telah berkoordinasi dengan instasi terkait seperti Kepolisian dan Dinas Kehutanan agar operasi dapat terlaksana dengan baik.
"Hasil pemantauan helikopter yang menggunankan kemera akan ditindak lanjuti jika melanggar perturan yang berlaku," katanya.
Lima helikopter milik TNI-AU itu berangkat dari Bandara Sultan Iskandar Muda dan melaksanakan pemantauan mulai dari Pulau Aceh dan beberapa daerah lainnya yang dianggap rawan.
Propinsi Aceh memiliki panjang garis pantai 1.660 km dan luas wilayah perairan laut 295.370 km dinilai rawan praktek illegal fishing yang dilakukan oleh kapal nelayan asing.
Begitu juga dengan kawasan hutan sangat rentan terjadi kebakaran dan aksi ilegal logging.
Sumber: DEPHAN
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment