"Terhitung Maret 2012 nanti, sebanyak 16 unit atau satu skuadron pesawat Super Tocano yang menggantikan jenis OV-10 akan didatangkan secara bertahap," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Imam Sufaat usai upacara peringatan ke-64 Hari Bakti TNI Angkatan Udara di Lapangan Dirgantara Akademi Angkatan Udara (AAU) Adisutjipto, Yogyakarta, Jumat (29/7).
Menurutnya, setiap tiga bulan, sebanyak empat unit pesawat Super Tocano akan didatangkan, sedangkan pesawat TI50 saat ini telah ditandatangani kontrak, dan diharapkan telah datang pada 18 bulan ke depan.
Mengenai proses mendapatkan hibah 24 unit F-16 dari Amerika Serikat, kata Kasau, hanya tinggal menunggu keputusan Kongres Amerika dan pihaknya akan mengirimkan pilot untuk belajar di Amerika.
Tak hanya itu, kata dia, pesawat tempur jenis Sukhoi juga akan ditambah enam unit lagi pada tahun 2012.
"Dana untuk pembelian Sukhoi sudah dialokasikan. Kita juga akan menambah sembilan unit pesawat angkut Hercules, sehingga totalnya menjadi 29 unit. Tahun ini dapat empat unit hibah dari Australia," paparnya.
Selanjutnya akan dilakukan pengkajian untuk penempatan pesawat-pesawat tersebut di titik rawan wilayah udara di Indonesia, khususnya di kawasan timur.
Ia menambahkan, kekuatan militer, termasuk Angkatan Udara akan berdampak pada bargaining politik dalam penyelesaian konflik.
"Angkatan udara merupakan salah satu komponen kekuatan yang dapat menjadi bargaining power dalam upaya menyelesaikan konflik antarnegara. Kita harus punya kekuatan udara yang kapabel dan kuat," tambah Kasau.
Dalam peringatan Hari Bakti TNI AU ke-64 itu turut hadir Menteri Koordinasi Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto.
Sumber : GatraNews
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment