Direktur Teknologi PT DI Dita Ardoni Jafri mengatakan, PT DI memiliki pengalaman dalam mengintegrasikan peralatan mahal dan canggih di Turki. Bahkan, hasil kerja tersebut masih terus terpakai hingga sekarang. Pengalaman ini akan sangat berharga karena upgrade atau retrofit F-16 juga tak jauh beda, yakni dengan mengintegrasikan komponen yang telah ada.
“Itu sudah terbukti,” katanya kepada rombongan wartawan di Bandung kemarin. Selain telah ada komponen yang tinggal diintegrasikan, retrofit F-16 juga dilengkapi dengan paket-paket gambar. “Kalau kita diberi kepercayaan, akan kita kerjakan,”paparnya. Jika diberi kesempatan, para ahli dari PT DI harus dibawa ke AS guna terlibat dalam proses retrofit tersebut. Namun, pihaknya masih akan melihat nilai pelibatan tersebut.
“Kalau cuma dikasih USD8.000 untuk tiga pesawat, buat apa? Kalau nilainya signifikan kita kerjakan, tapi jika tidak PT DI tidak perlu dilibatkan. Jangan sampai seperti dulu,PT DI dilibatkan tapi nilai tidak sesuai,”tuturnya. Dita mengingatkan, mestinya retrofit tidak sekadar tempel sana sini, tapi Indonesia juga harus menguasai software pesawat itu. Masalahnya, AS tidak bakal memberikan software tersebut, sementara software merupakan roh dari pesawat itu.
Untuk mampu membuat software dibutuhkan perjuangan yang tidak ringan dan biaya yang besar.“Cepat atau lambat harus kita kuasai. Tanpa menguasai software,roh tidak kita kuasai. Di mana pun tidak ada roh mengambil dari orang lain. Kalau hanya tempel sana-sini kita tidak akan maju, harus punya ciptaan teknologi,”tambahnya. Rencana menerima hibah dari AS ini sudah disetujui DPR.
Namun dengan catatan bahwa proses retrofit dilakukan ke blok 52 sesuai dengan standar minimum essential force (MEF). DPR juga meminta agar retrofit dilakukan di Tanah Air. Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Hartind Asrin mengatakan,upgradeF- 16 ke blok 52 dilakukan untuk seluruh komponen yang memungkinkan di-upgrade ke blok tersebut.
“Upgradeseperti sistem persenjataan, avionic, airframe, dan engine,”katanya. Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat menjelaskan, pemerintah menganggarkan untuk membeli baru F-16 blok 52 sebanyak enam unit.Tapi, anggaran itu akan dialihkan untuk biaya upgrade setelah mendapat tawaran hibah karena dinilai lebih efisien.
Sumber : Seputar Indonesia
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment