Teguh yang juga Kepala Bidang Pokja Litbangyasa Komite Kebijakan Industri Pertahanan itu mengatakan, sebanyak 32 dari 100 unit roket produksi 2011 sudah ditembakkan untuk keperluan pelatihan militer TNI. "Sisanya 68 unit juga akan ditembakkan di tahap berikutnya pada Februari ini," katanya.
Produksi 1.000 roket nasional, lanjut dia, merupakan kerja sama antara PT Dirgantara Indonesia yang memproduksi struktur roketnya, Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) yang membuatkan motor roketnya, PT Pindad memproduksi hulu ledaknya (forehead), serta bahan bakarnya (propelan) oleh PT Dahana.
Tim ini, ia mengatakan, juga sedang mengembangkan roket balistik kaliber 200 mm yang jarak jangkaunya lebih dari 20 km dan roket kendali kaliber 200 mm yang sudah diujicobakan sebanyak tiga unit.
Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lapan, Dr Ing Soewarto Hardhienata mengatakan, pihaknya sudah menguasai pengembangan roket dasar, karena itu jika kemampuan pendanaan tidak masalah maka program roket nasional bisa lebih cepat.
Sumber : REPUBLIKA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment