Pesawat itu terbang selama lebih dari dua jam untuk menguji sistem propulsi dan sistem kendali pesawat yang baru. Pesawat tempur multiperan dengan misi keunggulan udara ini dilengkapi generasi terbaru mesin turbofan Saturn 117S (AL-41-F1S) dengan kontrol pengarah daya dorong mesin (thrust vectoring control/TVC), yang membuat pesawat tersebut memiliki manuverabilitas tinggi.
Oleh pembuatnya, Su-35S disebut sebagai pesawat generasi 4++ yang menggunakan teknologi pesawat generasi kelima. Dalam laman resmi Sukhoi disebutkan, pesawat itu bisa melesat dengan kecepatan maksimum 1.400 km per jam (Mach 1,1) pada ketinggian rendah dan hingga 2.400 km per jam (mendekati Mach 2) pada batas tertinggi ketinggian operasional pesawat pada 18.000 meter.
Pesawat tersebut dilengkapi radar generasi terbaru yang mampu mendeteksi sasaran di udara dari jarak 400 kilometer dan mampu melacak serta menyerang beberapa sasaran sekaligus (melacak 30 sasaran sekaligus dan menyerang 8 sasaran secara simultan di udara, ditambah melacak empat sasaran dan menyerang dua sasaran di darat secara bersamaan) dari jarak 30 kilometer dengan perangkat OLS (optical locator station) di kokpit.
Su-35 adalah pengembangan tingkat lanjut dari pesawat Su-27 Flanker. TNI AU saat ini sudah mengoperasikan beberapa varian Su-27 dan Su-30, dan dikabarkan berminat membeli sedikitnya satu skuadron Su-35BM (versi ekspor dari Su-35S) di masa depan.
Sumber : KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment