Tank T-90C
MOSKOW, KOMPAS.com - Libya telah menandatangani kesepakatan pembelian senjata Rusia senilai hampir dua miliar dolar, kata Perdana Menteri Vladimir Putin seperti dikutip kantor-kantor berita Rusia, Sabtu (31/1/2010).
"Kemarin, kontrak senilai 1,3 miliar euro (1,8 miliar dolar AS) telah ditandatangani. Kontrak itu tidak hanya melibatkan senjata api," kata Putin sebagaimana dikutip kantor berita Ria Novosti dan Interfax.
Putin berbicara setelah pertemuan dengan pemimpin pabrik Izhmash, yang membuat senapan Kalashnikov.
Beberapa pejabat Rusia mengatakan, awal pekan ini telah terjadi pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Libya Younes Jaber di Moskow mengenai penjualan senjata Rusia itu.
Perdana menteri Rusia itu tidak menyebutkan secara khusus tipe senjata atau peralatan militer yang dibutuhkan dalam perjanjian tersebut.
Tetapi sumber diplomatik Rusia memberitahu Interfax, Libya ingin mendapatkan 20 pesawat tempur, sedikitnya dua sistem pertahanan udara S-300, beberapa puluh tank T-90C dan senjata lain.
Salah satu Sukhoi
Yak-130
Rudal S300
Moskow dan negara Afrika utara itu telah menikmati hubungan erat pada saat Perang Dingin, dan banyak persenjataan Rusia dibeli dari Uni Soviet dalam beberapa tahun terakhirnya.
Moskow dan Tripoli telah meningkatkan kontak mereka dalam beberapa tahun belakangan. Pada 2008 pemimpin Libya Moamer Gaddhafi mengunjungi ibukota Rusia itu dalam kunjungan pertamanya ke Moskow sejak 1980-an.
Sumber: Kompas
Berita Terkait:
1 komentar:
belanja yg bnyak om,,lawan tuh tentaranya obama..lintah penghisap minyak...
Post a Comment