"Seperti telah diumumkan oleh menteri luar negeri Rusia, Jumat, pembicaraan itu telah dimulai lagi hari ini di Jenewa," ujar seorang diplomat Rusia kepada AFP, tanpa menyebutkan secara khusus berapa lama putaran baru pembicaraan tersebut akan berlangsung.
Delegasi Rusia dan AS telah bertemu secara tetap sejak Mei lalu guna menandatangani perjanjian untuk menggantikan Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (START) 1991 yang telah habis masa berlakunya pada 5 Desember.
Pembicaraan mengenai sebuah perjanjian baru sebagian besar macet pada masa kepresidenan George W Bush.
Bagaimanapun, kedatangan Barack Obama di Gedung Putih dan langkahnya belum lama ini untuk membatalkan rencana perisai rudal di Eropa timur telah memberikan dorongan baru pada pembicaraan tersebut untuk bergerak maju.
Pada 27 Januari, AS menyatakan bahwa pembicaraan itu "hampir selesai".
Skema perjanjian baru itu telah jelas sejak pertemuan puncak Juli, ketika Obama dan rekannya dari Rusia, Dmitri Medvedev sepakat bahwa perjanjian pengganti tersebut akan mengurangi jumlah hulu ledak pada setiap pihak itu menjadi antara 1.500 dan 1.675 hulu ledak.
Kedua presiden itu juga setuju bahwa jumlah pengangkut yang mampu mengirim hulu ledak akan dibatasi menjadi antara 500 dan 1.100 pengangkut.
AS menyatakan negara itu sekarang ini memiliki sekitar 2.200 hulu ledak nuklir, sementara Rusia diyakini mempunyai lebih-kurang 3.000 hulu ledak nuklir.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment