Televisi Pemerintah Iran menyatakan, roket Kavoshgar 3 (Explorer) membawa kapsul berisi hewan hidup, menandai percobaan pertama Iran mengirim makhluk hidup ke ruang angkasa.
Rekaman televisi menunjukkan, tikus putih, cacing, dan kura-kura kecil itu ditempatkan pada sebuah tempat khusus.
Amerika Serikat menilai peluncuran roket itu sebagai tindakan provokatif di mana peralatan itu sebenarnya bisa digunakan untuk mengembangkan rudal balistik dan juga untuk meluncurkan satelit.
Wakil juru bicara Gedung Putih, Bill Burton, mengatakan, pemerintahan Obama yang masih bersitegang dalam konfrontasi nuklir dengan Teheran akan memeriksa laporan tentang peluncuran itu.
Namun, dia menambahkan bahwa gerakan Iran itu sebagai langkah provokatif. Sebelumnya, Perancis yang telah menerima kabar dari peluncuran itu mengaku sangat khawatir.
"Pengumuman ini hanya memperkuat keprihatinan masyarakat internasional bahwa Iran telah mengembangkan program nuklir yang tidak teridentifikasi untuk tujuan sipil," kata seorang juru bicara di Paris.
Kantor berita Iran, ISNA, melaporkan, kapsul yang membawa makhluk hidup itu kembali ke Bumi dengan selamat setelah perjalanan berbentuk huruf U seperti yang direncanakan. Namun, tidak dijelaskan bagaimana kondisi hewan tersebut.
"Ini merupakan pekerjaan besar bisa mengirimkan organisme hidup ke ruang angkasa. Kami melakukan percobaan pada mereka dan mereka kembali ke Bumi," kata Presiden Mahmoud Ahmadinejad ketika menyampaikan pidato peluncuran.
Kantor berita ILNA melaporkan, Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi mengatakan, data-data biologis tentang kondisi binatang tersebut akan dievaluasi.
Selain Kavoshgar 3, televisi juga menyiarkan foto-foto Ahmadinejad melihat roket yang dirancang untuk membawa satelit, yang dijuluki Simorgh (Phoenix), yang mampu membawa benda 100 kilogram dengan daya jangkau 500 km.
Ahmadinejad mengatakan, Iran akan mengirim satelit berdaya jangkau 500 kilometer ke atas. Langkah berikutnya 700 dan 1.000 km. "Semua orang tahu bahwa mencapai 1.000 kilometer orbit memungkinkan Anda untuk mencapai semua orbit."
Vahidi mengungkapkan, ada tiga prototipe satelit baru, yakni Toloo, Navid dan Mesbah-2 serta Simorgh. "Toloo adalah satelit yang digunakan untuk remote survei dengan berat 100 kilogram. Direncanakan akan ditempatkan di orbit 500 kilometer selama tiga tahun," kata Vahidi.
"Simorgh adalah roket yang mampu menempatkan satelit seberat 100 kilogram dalam 500 kilometer orbit."
Peluncuran satelit dan pengumuman prototipe baru itu ditandai sebagai Hari Teknologi Ruang Angkasa sebagai bagian dari perayaan untuk ulang tahun ke-31 Revolusi Islam.
Hari yang sama pada tahun lalu, Iran juga meluncurkan satelit pengangkut pertama yang diberi nama Omid. Pada tahun 2008 Iran menembakkan dua roket ke ruang angkasa—yakni Kavoshgar pada bulan Februari dan Kavoshgar 2 pada bulan November—tetapi tidak membawa muatan apa pun.
Barat mencurigai Iran diam-diam berusaha membangun sebuah bom atom dan mengembankan teknologi yang digunakan untuk meluncurkan roket dan rudal balistik dalam jangka panjang yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Namun, Teheran membantah memiliki tujuan militer untuk program nuklirnya.
Sumber: Kompas
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment