TEMPO Interaktif, Kupang - Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso meminta prajurit yang bertugas di perbatasan antara Indonesia-Timor Leste dan Australia untuk memperketat penjagaan di daerah perbatasan.
Panglima TNI tidak banyak menyoroti tentang situasi pertahanan dan keamanan di NTT. "Saya minta agar prajurit TNI menjaga perbatasan dengan baik," katanya saat memberikan pengarahan kepada prajurit TNI di Kupang, Minggu (31/1) petang.
Lokasi perbatasan antara Indonesia-Timor Leste dan Australia terdiri dari pulau-pulau yang membutuhkan sarana transportasi dan komunikasi yang memadai sehingga harus mendapat penjagaan yang ketat.
Selain itu, Panglima TNI juga meminta jajaran TNI mengawal transisi demokrasi yang saat ini sedang berlangsung demi menjaga stabilitas nasional.
Selama 11 tahun reformasi, menurut dia, demokrasi di Indonesia masih dalam masa transisi, maka jajaran TNI harus turut ambil bagian untuk menyukseskan masa transisi tersebut. "Masa transisi ini kalau berlangsung terlalu lama akan berdampak pada stabilitas nasional," katanya.
Modal utama dalam menyukseskan masa transisi ini, lanjutnya, jajaran TNI harus menjalin kerjasama dengan Polri dan pemerintah. "Saya tekankan perlu menjalin kerjasama dengan Polri dan pemerintah daerah untuk sama-sama mengawal masa transisi ini sehingga dapat dilalui dengan sukses," katanya.
Sesuai rencana, hari ini (Senin, 1/2) Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso akan bertolak ke Atambua, Belu untuk menyerahkan 1000 unit rumah ke Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al-Jufri.
Sumber: Tempo
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment