
"Selisihnya Rp100 miliar, Kalau kita sewa rugi Rp 900 miliar. Pesawat juga tidak kita miliki," kata Sudi di Kantor Presiden, Kamis (4/2).
Dia memperbandingkan jika harus sewa pesawat presiden dan wakil presiden butuh Rp 180 miliar selama setahun atau Rp 900 miliar selama lima tahun.
Padahal, menurut dia, jika membeli pesawat dengan harga pasnya US $ 85,4 juta atau hanya sekitar Rp 800 miliar. "Kalau kita beli, kita juga cicil selama 5 tahun, harganya cuma 800 tapi pesawat presiden," katanya. "Itu bisa digunakan presiden yang akan datang."
Namun, Sudi mengaku pemerintah belum mengeluarkan anggaran sedikit pun. "Satu sen pun belum ada keluar uang negara untuk itu," katanya. Dia melanjutkan realisasi pembelian pesawat ini paling cepat 2011 untuk satu pesawat kepresidenan Boieng tipe 737-800.
Namun saat ini, pemerintah juga belum mengeluarkan untuk Uang Muka Pembelian. "Prosesnya sudah sesuai karena sudah melalui mekanisme bagaimana pengadaan dan proses administrasinya," katanya. "Sudah ada paparan yang murah dan baik."
Dia mengaku, ide pembelian pesawat itu awalnya dari DPR. "Ide itu datangnya dari DPR bahwa membeli lebih murah daripada menyewa. Ternyata Setelah hitung-hitungan memang benar," katanya. Sehingga jika DPR membantah itu bukan persetujuan DPR, "Sangat sangat kita sayangkan."
Sumber: Tempo
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment