Foto jet tempur siluman China, J-20, yang diduga sengaja dibocorkan ke publik.
BEIJING, KOMPAS.com — Amerika Serikat mengatakan akan merespons kemampuan militer China yang meningkat pesat dengan membangun kekuatannya sendiri di sekitar wilayah tersebut.
Robert Gates, Menteri Pertahanan AS, mengatakan hal itu saat tiba di Beijing, China, Minggu (9/1/2011), untuk mengikuti perundingan selama empat hari. Perundingan itu sendiri bertujuan memperbaharui hubungan angkatan bersenjata AS dan China. Namun, kunjungan tersebut telah dibayang-bayangi serangkaian pengumuman China tentang pertumbuhan kekuatan teknologi rudalnya, kemampuan angkatan laut, dan inisiatif pertahanan lain.
Kunjungan itu merupakan yang pertama oleh seorang Menteri Pertahanan AS sejak tahun 2000 dan terjadi saat ketegangan meningkat di wilayah tersebut. Kunjungan itu juga terjadi hampir setahun setelah China menghentikan kontak militer dengan Washington menyusul penjualan senjata ke Taiwan.
Di tengah hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan yang berada pada titik terendah dalam beberapa dekade, Beijing telah dibuat marah oleh latihan militer bersama AS-Korea Selatan di dekat pantainya. Sementara itu, Washington dibuat prihatin oleh meningkatnya keinginan China dalam melenturkan otot militernya. Sepuluh hari lalu, Jepang mengungkapkan bahwa negara itu telah menyiagakan jet tempurnya 44 kali dalam sembilan bulan terakhir sebagai tanggapan atas susupan Angkatan Udara China ke wilayah udara Jepang.
"Saya prihatin dengan perkembangan rudal antikapal dan rudal balistik (China) sejak saya menduduki jabatan ini," kata Gates seperti dikutip Telegraph. "Perkembangan itu jelas berpotensi menjadikan sejumlah kemampuan kami berada dalam risiko dan kami harus memberi perhatian pada hal tersebut. Kami harus menanggapi secara tepat dengan program kami sendiri."
Kamis lalu, Gates mengumumkan anggaran militer untuk lima tahun ke depan, yang akan mencakup pendanaan bagi pembangunan generasi baru pembom jarak jauh serta bagi jammers elektronik dan radar baru.
Berbagai kemajuan terbaru yang dibuat militer China telah menggelisahkan Washington. China tengah mengembangkan rudal balistik antikapal yang sudah dijuluki sebagai "pembunuh kapal induk". Perkembangan itu menjadi kekhawatiran mendalam bagi AS yang bergantung pada kapal induk bagi proyek kekuasaannya di wilayah tersebut.
Pekan lalu, Beijing juga mengumumkan apa yang tampaknya menjadi prototipe dari sebuah jet tempur siluman. Sementara itu, ada pula spekulasi bahwa China akan meluncurkan kapal induk pertamanya pada akhir tahun ini, jauh lebih cepat dari yang diperkirakan.
Sementara anggaran pertahanan China dan program pengembangan senjatanya tetap terselubung kerahasiaan. Banyak pengamat yakin, teknologi militer China tetap satu generasi di belakang AS.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment