Seoul, Jumat - Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengakhiri kunjungan ke Asia dengan menyinggahi Seoul, Korea Selatan, Jumat (14/1). Salah satu masalah krusial yang ditekankan Gates adalah pasukan AS di Jepang dan Korsel akan terus dipertahankan demi menghadapi provokasi Korea Utara ”yang suka perang”.
Berbicara sebelum menemui Menteri Pertahanan Korsel Kim Kwan-jin, ia mengatakan akan berdiskusi dengan Kim untuk menciptakan bentuk koordinasi yang baik dan erat sebelum menghadapi setiap provokasi yang mungkin dilakukan Korut dan sekutunya, China, pada masa mendatang.
Washington dan Seoul menuduh Pyongyang menorpedo sebuah kapal perang Korsel pada Maret 2010 yang menewaskan 46 pelautnya. Pyongyang membantah tuduhan itu. Meski demikian, serangan yang paling menyakitkan bagi Korsel adalah ketika Korut menghujani Pulau Yeonpyeong di perbatasan dua negara serumpun itu pada 23 November 2010. Dua marinir dan dua warga sipil Korsel tewas saat itu.
Washington memiliki 28.500 tentara di Korsel. Gates juga mengatakan, meski didukung kekuatan militer, AS tetap mengutamakan pendekatan diplomatik terhadap Korut.
Dalam pembicaraan dengan para pejabat Jepang, Kamis, Gates membahas penyusunan kembali ”postur kekuatan” militer AS-Jepang menanggapi ancaman Korut dan China. Pembicaraan Gates di Tokyo dan Beijing terpusat, sebagian, pada Korut. Uji coba pesawat tempur China baru-baru ini juga dilihatnya sebagai unjuk kekuatan.
Sumber : KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment