Pasukan Barat menghantam sasaran-sasaran di sepanjang pantai Libya, Sabtu dengan menggunakan serangan udara dan laut terhadap pasukan Muamar Gaddafi. Tujuan serangan itu agar pasukan Gaddafi melakukan gencatan senjata terhadap pemberontak dan menghentikan serangan terhadap penduduk sipil.
Stasiun televisi CBS News di laman internetnya, Ahad mengatakan tiga pembom siluman AS B-2 menjatuhkan 40 bom di satu "lapangan udara penting" Libya, yang tidak disebutkan namanya. Seorang juru bicara Pentagon mengatakan pihaknya tidak memperoleh informasi tentang serangan itu.
Pesawat-pesawat tempur Prancis melancarkan serangan pertama dalam intervensi militer internasional terbesar di dunia Arab sejak invasi di Irak tahun 2003, menghancurkan tank-tank dan kendaraan-kendaraan lapis baja di daerah Benghazi, pangkalan pemberontak di Libya timur.
Beberapa jam kemudian kapal-kapal perang Amerika Serikat dan Inggris dan kapal-kapal selam menembakkan 110 rudal Tomahawk ke pertahanan udara sekitar ibu kota Tripoli dan kota Misrata di daerah barat, yang dikepung pasukan Gaddafi, kata para pejabat militer AS.
Mereka mengatakan pasukan AS dan pesawat-pesawat tempur bekerja sama dengan Inggris, Prancis, Kanda dan Italia dalam operasi "Fajar Odyssey".
Gaddafi menanggapi serangan itu dengan menyatakan "Kini saatnya mengeluarkan persediaan dan mempesenjatai seluruh massa dengan semua jenis senjata untuk mempertahankan kemerdekaan persatuan dan kehormatan Libya," katanya dalam pesan audio yang disiarkan televisi pemerintah beberapa jam setelah serangan-serangan itu dimulai.
China dan Rusia, yang abstain dalam pemungutan suara Dewan Keamanan PBB pekan lalu, menyatakan penyesalan mereka terhadap aksi militer itu. Kementerian luar negeri China mengatakan pihaknya mengharapkan konflik itu tidak membawa kehilangan nyawa warga sipil yang lebih besar.
Ledakan-ledakan dan tembakan anti pesawat bergema di Tripoli pada Ahad pagi. Tembakan itu disusul dengan suara "Allahu Akbar" yang bergema di seluruh pusat kota itu.
Televisi Libya menayangkan gambar dari satu rumah sakit yang tidak disebutkan namanya dan menyatakan tayangan itu korban-korban "musuh penjajah". Sepuluh mayat ditutup dengan kain berwarna putih dan biru, dan beberapa orang cedera, satu di antara mereka berada kondisi parah, kata televisi itu.
Penduduk Tripoli mengatakan mereka mendengar suara ledakan keras dekat distrik Tajoura di sebelah timur sementara di Misrata mereka mengatakan serangan-serangan ditujukan pada pangkalan udara yang digunakan pasukan Gaddafi.
Seorang saksi mata Reuters di pangkalan pemberontak di Benghazi, Libya timur melaporkan suara ledakan-ledakan keras dan tembakan anti pesawat, tetapi tidak jelas pihak mana yang menembak.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment