Jakarta - Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dan Resimen Pasukan Khusus Australia atau "Special Air Service Regiment" menjajaki pendirian badan koordinasi antiteror untuk memantapkan kerja sama penanganan terorisme yang telah berjalan baik.
Juru bicara Kopassus Letkol TNI Thevi A saat dikonfirmasi ANTARA usai kunjungan Atase Pertahanan Australia Kolonel Jhon Gould dan Komandan Sekolah Intelijen Australia Letnan Kolonel Justin Roke ke Markas Komando Kopassus di Jakarta, Selasa, mengatakan, selama ini komando pasukan khusus militer kedua negara telah melakukan kerja sama yang baik dalam bentuk latihan rutin bersama dan pertukaran perwira.
"Latihan bersama yang rutin diadakan dilaksanakan bergantian baik di Indonesia maupun di Australia, ke depan kerja sama akan kami tingkatkan dan perluas lagi bentuknya," katanya.
Salah satu bentuk kerja sama yang akan dijajaki antara lain badan koordinasi antiteror untuk komando pasukan khusus kedua pihak. "Sehingga dengan badan koordinasi ini, semua kerja sama yang telah kami lakukan khususnya antiteror dapat lebih dikooordinasikan lebih baik," ujar Thevi.
Selain pembentukan badan koordinasi antiteror, Kopassus dan SASR juga menjajaki kerja sama teknik dan taksi operasi psikologi.
Dalam kunjungan itu, Kopassus juga berencana untuk membentuk Komando Operasi Khusus yang terdiri atas Kopassus, Detasemen Jalamangkara dan Detasemen Bravo-90, atau semacam "Special Operation Command" atau Socom yang dimiliki Australia.
"Semua itu, kami jajaki terus kemungkinannya untuk dikerjasamakan pada waktu-waktu mendatang," kata Thevi.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment