Kinshasa - Pesawat terbang Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang akan mendarat di lapangan terbang Kinshasa, Kongo, Senin (4/4) waktu setempat, mengalami kecelakaan. Akibatnya, dari 33 penumpang, sebanyak 32 orang di antaranya tewas.
Menurut penyataan Misi PBB, MONUSCO, pesawat berbendera Georgia itu membawa sejumlah pejabat PBB dan pasukan penjaga perdamaian sedang melakukan perjalanan dari timur laut kota Kinsangani menuju lapangan terbang N'Djili, Kinshasa.
Namun naas, pesawat jatuh ke landasan pacu bandara menyebabkan 32 penumpang tewas dan satu orang selamat. "Kami benarkan bahwa salah seorang masih hidup," ujar juru bicara PBB, Farhan Haq, di New York.
Salah seorang sumber PBB di Kinshasa yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan, "Saat mendarat, kondisi pesawat dalam keadaan oleng, selanjutnya menghantam bumi dan terbelah menjadi dua bagian." Ketika itu, tambahnya, ada angin kencang.
Sementara itu pejabat Kementerian Kesehatan Kongo, Joseph Kiboko menjelaskan, "Kami mengirimkan delapan orang yang masih bernafas ke rumah sakit, namun kami tak tahu apakah mereka hidup. Yang jelas, kedua pilot meninggal."
Di New York, Kepala Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Alain le Roy mengatakan kepada wartawan, dalam pesawat ada empat kru, namun lima dari 29 penumpang merupakan pejabat PBB. Sisanya bekerja sebagai aktivis organisasi nonpemerintah.
Sumber Reuters melaporkan, seluruh badan pesawat hancur berantakan dan bangkainya tergeletak di landasan pacu lapangan terbang.
Le Roy menyatakan, pesawat yang diawaki warga negara Georgia itu saat mendarat di landasan pacu kemungkinan besar terkena hempasan angin kuat. Untuk itu, jelasnya, PBB akan melakukan investigasi.
Sumber: WARTA NEWS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment