"Proses pengadaannya, kami sudah membuka lelang terbuka untuk pengadaan dua kapal itu," kata Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Marsetio di Jakarta, Rabu.
Ditemui usai membuka seminar nasional hidro-oseanografi, ia mengatakan, sudah ada beberapa negara yang menawarkan diri untuk membuat dua kapal tersebut. "Namun belum kita putuskan yang jelas semua melalui proses lelang," katanya kepada ANTARA.
Tentang negara mana saja yang sudah tertarik untuk pengadaan dua kapal itu, Marsetio mengaku belum mendapatkan data rinci. "Yang jelas sudah ada. Penambahan kapal survei dan pemetaan atas dan bawah permukaan laut itu sangat penting, untuk memaksimalkan kegiatan mendapatkan data hidrografi dan oseanografi ," ujarnya.
Marsetio menjelaskan posisi geografis Indonesia yang berada di persimpangan dua benua dan dua samudra memiliki konsekuensi tinggi.
Karena itu, lanjut Marsetio, perlu kegiatan survei dan pemetaan atas dan bawah permukaan laut yang memadai untuk mengetahui secara rinci kondisi, situasi dan apa yang terjadi di wilayah perairan nasional.
"Produk survei dan pemetaan yang berkualitas sesuai standar nasional tentu harus didukung wahana apung (kapal) survei dan pemetaan serta SDM yang memadai dan berkualitas pula," tuturnya.
Sumber: REPUBLIKA
Berita Terkait:
1 komentar:
paling dr korea lagi...satu dibuat disana,,yg satu dibuat disini
Post a Comment