
Luas wilayah yurisdiksi nasional di laut yang mencapai sekitar 5,9 juta kilometer persegi merupakan kekayaan bangsa yang perlu disyukuri dan dijaga bersama.Dalam hal menjaga,Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) yang memiliki peran penting dalam menjaga kedaulatan di wilayah perairan laut.
Keharusan supaya angkatan laut kuat juga disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Tri Prasodjo.Untuk mendukung TNI AL dalam menjalankan tugasnya,matra laut mendapat prioritas yang lebih dalam hal alokasi anggaran pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Tri menuturkan,salah satu pengadaan alutsista yang sekarang terus dikejar adalah menambah armada kapal selam.Sebenarnya ini merupakan proyek lama,kurang lebih sejak 2005.Namun,hingga kini belum terwujud. Sekarang ini armada kapal selam yang dimiliki Indonesia baru dua unit,yakni KRI Cakra dan KRI Nanggala.Itu pun salah satunya sedang menjalani perbaikan di Korea.
”Sudah cukup lama dan sudah pernah overhaul.Tapi untuk sekarang ini kita tidak sekadar memperbaiki,tapi juga menambah,”kata Laksamana Pertama TNI Tri Prasodjo kemarin. Baik KRI Cakra maupun KRI Nanggala memiliki spesifikasi yang mirip.Berat selam 1.395 ton dengan dimensi 59,5 m x 6,3 m x 5,5 m.
Kapal ini menggunakan tenaga mesin diesel elektrik,4 diesel,dan 1 shaftmenghasilkan 4,600 shp serta sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 21,5 knot.Kapal dipersenjatai 14 torpedo dan diawaki oleh 34 pelaut. Dia menyebut upaya penambahan saat ini sedang dalam proses pencarian negara mana yang bisa mengadakan kapal selam sesuai permintaan Indonesia.
Beberapa negara penghasil kapal selam seperti Jerman,Rusia, dan Korea Selatan dilirik. Ketiga negara itu merupakan beberapa contoh produsen kapal selam andal. Meski demikian,tidak berarti langkah Indonesia untuk menambah kapal selam menjadi mudah.Sebab,kapal yang dipilih juga harus disesuaikan pada kebutuhan dengan memerhatikan berbagai aspek,misalnya geografis.
Tri Prasodjo mengungkapkan, saat ini rencana pengadaan kapal selam masih dalam proses.Diharapkan akhir bulan nanti sudah ada perkembangan signifikan. ”Sekarang ini masih negosiasi,” tutur pria ramah ini. Dia menyebut,dengan wilayah perairan laut yang sangat luas,dua kapal selam tidak cukup.
Menurut dia, idealnya Indonesia memiliki 10 unit kapal selam.Namun, belum diketahui berapa unit yang akan dibeli nanti.”Kita harapkan hingga 2024 sudah punya,”sebutnya. Pentingnya keberadaan kapal selam disadari penuh oleh Kementerian Pertahanan. Bahkan,Indonesia sekarang juga terus mempersiapkan kemampuan untuk bisa memproduksi kapal selama di dalam negeri.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Hartind Asrin mengungkapkan, saat ini fokus penguatan alutsista memang tertuju untuk TNI AL dan AU.Bukan berarti mengesampingkan AD, tapi kebutuhan alutsista matra darat sudah mulai bisa dicukupi dari dalam negeri.
Dia menuturkan,pengadaan kapal selam merupakan salah satu proyek pengadaan alutsista yang paling menonjol tahun ini.”TNI AL sebagai user-nya.Mungkin dalam waktu sekitar sebulan lagi sudah ada keputusan,” paparnya. Selain kapal selam,TNI AL juga terus diperkuat dengan kapal-kapal perang.
Selain mendatangkan dari luar negeri,TNI AL juga mendapat hibah sejumlah kapal perang dari Brunei Darussalam.”Juga ada kapal cepat rudal hasil produksi dalam negeri.Itu akan terus kita lakukan,” sebutnya.
Sumber: SINDO
Berita Terkait:
ALUTSISTA
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
TNI AL
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kasal Resmikan Pembangunan Submarine Training Center (STC) Di Koarmatim Surabaya
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- 2014, TNI AL Akan Kedatangan Helikopter AKS Secara Bertahap
- BPPT Dan TNI AL Kembangan Kapal Selam 15 Dan 22 Meter
- 2013, 37 BMP-3F Akan Diterima Marinir TNI AL
- PT DI Serahkan Tiga Heli Pesanan TNI AL
- PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL
- Patroli Perbatasan, Kapal Selam KRI Cakra Singgah di Sorong
- Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda
- Kementerian Keuangan Setujui Pemusnahan Dua Kapal TNI AL
- Pangkalan Kapal Selam Akan Selasai Akhir 2013
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
- TNI AL Bangun Kapal LST Dan BCM
- TNI AL Resmikan First Steel Cutting Pembangunan LST Ketiga
- KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri
- Menhan Akan Resmikan KCR Ke Tiga
- Pembentukan Tiga Armada TNI AL Selesai 2014
- Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma
Kapal Selam
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- Kasal Resmikan Pembangunan Submarine Training Center (STC) Di Koarmatim Surabaya
- Nipress : 2025, Kami Supplai Baterai Untuk 18 Kapal Selam TNI AL
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- Jubir Kemhan Klarifikasi Alasan Korsel Batasi Indonesia Belajar Kapal Selam
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- BPPT Dan TNI AL Kembangan Kapal Selam 15 Dan 22 Meter
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Patroli Perbatasan, Kapal Selam KRI Cakra Singgah di Sorong
- Pangkalan Kapal Selam Akan Selasai Akhir 2013
- Pabrik Kapal Selam Ditargetkan Selesai 2017
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
- PT PAL Akan Membangun Kapal Selam Sendiri
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Pangkalan Baru Kapal Selam di Palu Akan Beroperasi 2014
- Komisi I Ingin Melihat Perkembangan Realisasi Kapal Selam Dan KFX
- KSAL : Tim Pembangun Berangkat ke Korsel Januari 2013
- Wamenhan : Indonesia Berencanan Membuat 10 Kapal Selam
- 206 Orang PT PAL Terpilih Dalam Pembuatan Kapal Selam Di Korsel
- DSME Daewoo Seleksi Penerimaan Tim ToT Dari PT PAL
0 komentar:
Post a Comment