Pusat sengketa adalah sekitar keputusan pemerintah mereka meninjau perjanjian 2006, untuk memindahkan Pangkalan Udara Korps Marinir di Funtenma, Okinawa, dari daerah pemukiman ke wilayah pantai yang lebih sepi, di pulau itu.
Media melaporkan bahwa pemerintah Jepang berencana memindahkan pangkalan tersebut ke Tokunoshima, satu pulau di prefektur Kagoshima, di utara Okinawa.
Pemerintah tidak mengkonfirmasikan laporan-laporan itu, namun penduduk Takunoshima telah menyuarakan penentangan terhadap rencana tersebut, dengan sekitar 4.000 orang melakukan unjukrasa memprotes rencana itu bulan lalu.
Ketiga wali kota di Tokunoshima, yang jika penduduknya dijumlahkan mencapai sekitar 27.000, kini sedang menyusun surat untuk dikirimkan kepada Presiden AS, Barack Obama, kata salah seorang dari tiga wali kota, Akira Okubo, kepada AFP.
Rancangan surat itu mengatakan: "Kami, semua penduduk pulau, memprotes terhadap relokasi pangkalan udara ke Tokunoshima.
"Pulau kami adalah subtropika dan masih kaya dengan lingkungan alam. Kami tetap cinta untuk tinggal di Tokunoshima yang indah ini, sebagaimana sekarang, dan untuk generasi mendatang," tulis para wali kota.
Pulau tersebut adalah bagian dari kepulauan Amami, yang dipandang berposisi strategis penting sebagai tempat terdekat ke Korea Utara dan Selat Taiwan - keduanya berpotensi rawan yang memerlukan penyebaran militer AS.
Ketiga wali kota juga sedang mempersiapkan aksi protes lain, yakni unjukrasa pada Ahad, yang menurut mereka akan melibatkan sekitar 10.000 penduduk.
"Kami juga akan mengirimkan foto-foto demonstrasi itu kepada Presiden Obama," kata Okubo.
Perdana Menteri Jepang, Yukio Hatoyama, telah berjuang selama beberapa bulan untuk mendapatkan cara pemecahan yang akan memuaskan rakyat pulau Okinawa, bagian dari prefektur Jepang paling selatan, dan tuntutan-tuntutan keamanan AS, sekutu pentingnya.
Hatoyama Selasa mengatakan di Washington, bahwa dia telah berjanji pada Obama, akan memecahkan sengketa pangkalan itu pada akhir Mei, meskipun pada kenyataannya rakyat Okinawa sejak lama marah dengan kehadiran banyak militer AS.
Media Jepang berspekulasi bahwa Hatoyama mungkin akan mengundurkan diri jika dia gagal bisa memecahkan sengketa itu, sebelum batas-waktu yang dia tetapkan habis.
Pemerintah Obama meminta dengan tegas berdasarkan rencana relokasi 2006, namun juga telah berjanji akan mempertimbangkan suatu usulan tandingan.
Namun demikian, beberapa penjabat AS secara pribadi menyuarakan kejengkelan pada apa yang mereka pandang sebagai ketidaktegasan pemerintah Jepang.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment