REPUBLIKA.CO.ID, SOUL--Jelang perang di semenanjung Korea, Korea Utara melakukan berbagai upaya guna meningkatkan kualiatas militernya, terutama angkatan udanya. Namun, siapa sangka, upaya peningkatan kualitas malah berbuah petaka. Sebuah jet Korea Utara jatuh saat negara itu meningkatkan pelatihan angkatan udara setelah serangannya bulan lalu terhadap satu pulau Korea Selatan yang meningkatkan ketegangan, kata berita sebuah surat kabar.
Sebuah pesawat MIG menghilang dari radar pekan lalu ketika negara komunis itu melakukan pelatihan terbang musim dingin yang tidak biasa dilakukan, kata surat kabar Korea JoongAng Daily, mengutip pernyataan satu sumber militer. Korea Utara (KOrut) biasanya jarang melakukan pelatihan terbang karena sangat kekurangan bahan bakar.
Surat kabar itu mengatakan jumlah pelatihan militer yang melibatkan tiga angkatan bersenjata meningkat 150 persen dibandingkan Desember 2009. "Itu menunjukkan militer Korut sangat tegang setelah serangan terhadap pulau Yeonpyeong," kata surat kabar itu mengutip sumber tersebut.
Seorang juru bicara kementerian pertahanan menolak memberi komentar mengenai masalah-masalah intelijen militer. Korut juga melakukan pelatihan militer menggunakan peluru tajam dan peluncur-peluncur multi roket lima kali dalam bulan ini saja.
Surat kabar JoongAng Daily memberitakan kapal-kapal selam Korut sering terlihat dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketakan dan artileri dipindahkan lebih dekat ke pantai itu. Korea Selatan (Korsel) melakukan serangkaian pelatihan militer termasuk satu bersama dengan Amerika Serikat, sejak Korut menembaki pulau dekat perbatasan Laut Kuning 23 November yang menewaskan empat orang termasuk dua warga sipil.
Sumber: REPUBLIKA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment