Dari kiri: Ketua BPK Hadi Poernomo, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, dalam acara penyerahan hasil audit BPK ke Kementerian Pertahanan di Jakarta (7/6). TEMPO/Subekti.
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Pertahanan dan TNI selama tahun 2010 mampu menyerap seluruh anggaran yang dialokasikan dari APBN. Kementerian juga akan terus meningkatkan kemampuan penyerapan anggaran seiring peningkatan anggaran pada tahun depan.
"Ke depan akan ada terus peningkatan anggaran," kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, dalam konferensi pers refleksi akhir tahun di Kantor Kementerian Pertahanan, Kamis (30/12).
Penyerapan anggaran, kata Purnomo, digunakan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan, khususnya untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
"Kita akan terus lakukan pembangunan alutsista yang sebelumnya sempat terhenti," kata dia. Apalagi, Kabinet Indonesia Bersatu jilid kedua mendukung kementeriannya untuk mengembangkan alutsista.
Realisasi anggaran Kementerian Pertahanan tahun 2010 mencapai Rp 42,9 triliun. Tahun depan, anggarannya naik 10,72 persen menjadi Rp 47,5 triliun atau 3,86 persen dari APBN tahun 2011.
Kenaikan anggaran akan digunakan untuk fokus ke enam bidang yang menjadi prioritas kementerian, yakni pengembangan kekuatan pokok minimum, industri pertahanan nasional, pencegahan kejahatan di laut, meningkatkan rasa aman, modernisasi keamanan nasional, dan peningkatan kualitas kebijakan keamanan nasional.
Untuk hasil pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan oleh BPK, Purnomo mengatakan, kementerian yang dipimpinnya menyabet predikat Wajar dengan Pengecualian. "Tentunya tahun mendatang kita ingin agar bisa memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian," ujarnya.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment