Jakarta, 31/12/2010 (Kominfo-Newsroom) Mabes TNI berhasil menyelamatkan potensi kekayaan negara sebesar Rp13,4 triliun melalui operasi penegakan kedaulatan dan hukum di laut. Selain itu juga penghalauan tindakan pelanggaran wilayah negara tetangga sebanyak 37 kasus dan mampu memberikan kontribusi kepada negara melalui pengadilan berupa denda atau perampasan barang bukti sitaan sebesar Rp37,6 miliar.
“Hal tersebut merupakan hasil-hasil pelaksanaan operasi penegakan kedaulatan dan hukum pada tahun 2010 yang dilakukan TNI,” kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono pada acara Refleksi Kinerja TNI tahun 2010 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/12).
Selain itu, lanjut Panglima TNI, hasil-hasil pelaksanaan Operasi TNI lainnya khususnya daerah rawan di Maluku dan Maluku Utara Tahun 2010 telah berhasil mengumpulkan senjata standar 32 pucuk, senjata api rakitan 266 pucuk dan rangkaian kas dan laras setandar 5 pucuk.
Dengan keberhasilan pelaksanaan operasi di wilayah NKRI, menurutnya secara umum situasi keamanan di wilayah perbatasan darat RI dan negara tetangga tercipta kondusif dan terkendali.
Ini ditandai dengan terjaganya batas wilayah dengan tidak terjadi pergeseran atau hilangnya patok batas di sepanjang wilayah perbatasan darat dan terjaganya wilayah dari pelintas batas darat secara illegal dan penyelundupan barang-barang. Serta menurunnya tindakan kriminalitas dan pencurian kekayaan alam maupun pelanggaran perbatasan darat.
Panglima menambahkan untuk kondisi umum keamanan di wilayah udara nasional sepanjang NKRI dalam keadaan aman dan terkendali. Selain itu radar-radar udara Kohanudnas dapat berhasil mendeteksi sasaran udara yang dikenal.
Selain itu, Panglima menjelaskan kegiatan bidang kerjasama keamanan perbatasan telah berhasil meningkatkan hubungan kerjasama dengan negara-negara tetangga dan negara lain, hal ini terbukti dengan menurunnya prosentasi pelaku tindak ilegal di wilayah perbatasan serta semakin baiknya hubungan antara negara RI dengan negara tetangga baik dalam bidang pendidikan, keamanan, sosial ekonomi maupun bidang-bidang yang lainnya.
Sumber: KOMINFO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment