JAKARTA--MICOM: Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menilai, saat ini Indonesia mengalami kemunduran dan tidak lagi disegani di mata dunia. Kondisi ini menunjukkan bahwa semakin melemahnya pusat kekuatan bangsa Indonesia.
"Bahkan secara fakta di lapangan sebagian masyarakat Indonesia sudah tidak mengenal pusat kekuatan bangsanya, apalagi membangun, mengisi, dan memeliharanya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," tuturnya dalam Seminar Nasional Membangun Kembali Pusat Kekuatan Strategis di Mabes TNI Cilangkap, Senin (20/12).
Padahal, sambung dia, untuk dapat memenangkan perang, bangsa ini harus mengetahui kekuatan lawan maupun pusat kekuatan sendiri. Salah satu di antaranya adalah pusat kekuatan strategis bangsa. "Kekuatan strategis bangsa Indonesia yaitu semangat kesatuan dan persatuan keindonesiaan yang berdasarkan pancasila," imbuhnya.
Menurut Panglima, dalam memasuki kehidupan global Abad 21 saat ini, bangsa Indonesia belum mampu menunjukkan sebagai bangsa yang kuat untuk menghadapi skenario globalisasi.
"Kita dapat menyaksikan bagaimana dampak globalisasi telah memberikan tekanan disegala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Tekanan tersebut tidak hanya terjadi pada aspek ideologi, tetapi hampir menyeluruh di aspek politik, ekonomi, sosial, budaya dan militer," urainya.
Oleh karena itu, diperlukan upaya membangun kembali dan memelihara pusat kekuatan strategis bangsa Indonesia yang pernah ada.
"Dengan memformulasikan secara nasional, dalam rangka membentuk keunggulan dan daya saing bangsa Indonesia yang disegani di kawasan regional Asia Tenggara dan internasional. Guna menghadapi segala ancaman Abad 21," tutupnya.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment