Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan semua opsi masih terbuka untuk melakukan penyelamatan warga negara Indonesia yang disandera perompak Somalia. "Semua opsi sangat mungkin tapi keselamatan jiwa paling diutamakan," kata Agus saat memimpin serah terima jabatan Komandan Pasukan Pengawal Presiden di Jakarta, pagi tadi.
Menurut dia, pemerintah Indonesia sebenarnya sudah mendapat tawaran dari India untuk melakukan operasi penyelamatan. Tapi tindakan semacam itu dipandang belum perlu.
Menurut Agus sesuai resolusi PBB di daerah Teluk Aden dan perairan Somalia terdapat Combine Maritimme Task Force Command. Kapal-kapal dari seluruh dunia melakukan pengamanan terhadap kapal-kapal yang melintas di perairan tersebut di bawah pimpinan Singapura
"Ada Combine Task Force 50 untuk menangani tindakan terorisme dan 52 untuk peristiwa pembajakan dan perompakan," katanya. Tawaran India merupakan bagian dari fungsi task force ini. Namun tindakan semacam itu saat ini dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan awak yang disandera.
Panglima TNI menegaskan yang terpenting pemerintah sudah mengambil langkah-langkah penting, terutama diplomasi sesuai dengan yang diminta oleh Kapten Kapal yang dibajak. Terdapat hampir 26 kapal yang dibajak di perairan Somalia saat ini, salah satunya Sinar Kudus yang berbendera Indonesia.
Panglima dan pemerintah akan terus memantau kondisi terkini sebelum memutuskan melakukan operasi militer. Ketika ditanya apakah benar TNI sudah mengirim pasukan ke Somalia, Agus menolak menjawab.
"Eskalasi situasi akan terus diikuti. Tapi ada hal-hal yang tidak bisa disampaikan. Sorry soal itu (pengiriman pasukan) saya tidak bisa sampaikan," katanya.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment