Seoul (WDN/MIK) - Secara geografis sebagian negara di Asia-Pasifik dikelilingi oleh laut.
Untuk melindungi perbatasannya, negara-negara di Asia-Pasifik perlu untuk menjaga dan memelihara wilayah maritim mereka dengan meningkatkan kemampuan dan alutsista yang modern. Salah satu alutsista yang paling efektif yaitu kapal selam, yang memberikan dampak signifikan walaupun jumlah pasukan sedikit.
Setelah pasca perang dunia II, negara-negara berkembang ingin memiliki armada kapal selam sendiri untuk meningkatkan kemampuan AL mereka. Pada pasca era perang dingin, kapal selam merupakan alutsista utama sebagai alutsista yang modern, menurut Institute of Peace and Conflict Studies negara-negara di Asia-Pasifik ingin memiliki kemampuan yang sama, namun karena mahalnya harga serta pemeliharaan kapal selam makanya hanya negara yang memiliki ekonomi yang kuat untuk membeli kapal selam tersebut.
Tapi dengan kemajuan teknologi sekarang muncul kapal selam diesel elektrik yang lebih modern dan hemat biaya yang memungkinkan negara-negara yang mempunyai perekonomian yang stabil di kawasan Asia-Pasifik ingin menambah dan meningkatkan kemampuan AL mereka. China dan India merupakan bangsa yang mampu membuat kapal selam bertenaga nuklir. Negara - negara seperti Jepang, Korut, Korsel, Malaysia, Singapura, Pakistan, Thailand, Indonesia, Vietnam dan Australia akan memperkuat alutsista angkatan laut mereka dengan melakukan pengadaan kapal selam diesel-elektrik pada dekade yang akan datang.
Kemampuan kapal selam dan angkatan laut
Berikut ini menjelaskan kemampuan angkatan laut di Asia dan rencana pengadaan kapal selam dimasa yang akan datang, menurut laporan dari Media SHP.
China
Cina memiliki armada kapal selam paling kuat di wilayah Asia - Pasifik dengan rencana lebih dari 60 kapal selam yang dimiliki Tentara Pembebasan Rakyat Angkatan Laut China. Angkatan laut China telah Modernisasi kapal selam kelas Romeo yang berusia diatas 30 tahun yang akan digantikan dengan kapal selam Ming class, Song class, atau kapal selam Kilo buatan Rusia. Ada juga rencana pengadaan untuk kapal selam nuklir Rusia yaitu Akula, dan China berencana untuk membangun sebuah kapal selam bertenaga nuklir yang memiliki kemampuan rudal balistik yaitu Tipe 094 class.
India
Angkatan Laut India memiliki empat kapal selam HDW Shisumar class 209/1500, sepuluh kapal selam Sindhugosh 877EM class dan dua Foxtrot class yang akan dinonaktifkan. Selain rencana untuk meng-upgrade kapal selam yang ada, Angkatan Laut India telah melakukan pengadaan enam kapal selam Scorpene dan merencanakan untuk menambah enam kapal selam yang dilengkapi dengan sistem AIP.
Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki wilayah laut yang luas tetapi hanya memiliki dua kapal selam Tipe U-209 buatan Jerman yang baru ini sedang diupgrade. Indonesia berencana melakukan pengadaan setidaknya 12 kapal selam sebelum 2024. Ini termasuk Chang Bogo type U- 209/1200 dari Korea Selatan serta kapal selam Kilo class dan kelas Amur Rusia, ditambah tambahan kapal selam Tipe U-214 dari Jerman.
Malaysia
Angkatan Laut Diraja Malaysia (RMN) memiliki dua kapal selam Scorpene dikembangkan dan dibangun oleh DCNA dan Navantia. RMN berencana untuk melakukan pengadaan kapal selam dengan jenis yang sama tetapi desain Scorpene serta varian lebih kecil yang disebut Andrasta, dirancang untuk beroperasi di perairan pesisir pantai Malaysia.
Singapura
Angkatan Laut Republik Singapura (RSN) telah mengupgrade empat kapal selam Sjoormen class agar bisa digunakan di iklim tropis yang sebelumnya bagian dari Angkatan Laut Kerajaan Swedia. Kapal selam ini dirancang dan dioptimalkan untuk laut dangkal dan cocok untuk perairan sekitarnya sekitar Singapura. Singapura juga mendapatkan kapal selam A-17 Vastergotland class dari Swedia sebagai pengganti kapal selam Challenger class.
Thailand
Royal Thai Navy (RTN) berkomitmen untuk membangun armada kapal selam mereka sendiri dan berencana untuk pengadaan kapal selam Amur class buatan Rusia atau dari kapal selam song class buatan China.
Jepang
Bela Diri Angkatan Laut Jepang telah memiliki 18 kelas kapal selam diesel-listrik Oyashio dan Harushio class. Jepang juga berencana membuat kapal selam yang lebih canggih Soryu yang memiliki kemampuan AIP.
Korsel
Angkatan Laut Korea Selatan memiliki sembilan kapal selam Chang Bogo tipe U209 class dan dua Jenis Wonyil Sohn tipe U-214 class. Pada 2018, Korea Selatan berencana untuk membangun tujuh lebih dari kapal selam tipe U-214 class hasil dari kerjasama dengan Jerman.
Taiwan
Karena tekanan dari pemerintah Cina, Angkatan Laut Taiwan mempunyai masalah untuk mendapatkan kapal selam diesel baru untuk menambah kapal selam mereka yaitu dua kapal selam Hai Lung class buatan ZWAARDVIS Belanda. Amerika Serikat telah menyetujui penjualan delapan kapal selam untuk Taiwan tetapisaat ini tidak memiliki kapasitas produksi untuk memenuhi pesanan.
Pakistan
Angkatan Laut Pakistan telah memiliki tiga kapal selam Agosta 90B class, empat kapal selam Daphne dan dua Agosta 70. Kapal selam kelas Daphne sudah saatnya untuk dinonaktifkan dan Pakistan memiliki rencana untuk melakukan pengadaan tiga kapal selam U-214.
Australia
Pemerintah Australia juga berencana untuk meningkatkan armada angkatan laut mereka yang lebih canggih untuk menggantikan kapal selam Collins class yang akan dinonaktifkan pada tahun 2026. Desain kapal selam generasi yang baru, Australia akan dimulai pada 2014-2015 dan akan melakukan pengadaan sebesar $ 25 milyar dan memakan waktu sampai 17 tahun untuk menyelesaikannya.
Selain China, pangsa pasar kapal selam di Asia sebesar $ 50 miliar untuk lebih dari 90 kapal selam di dekade mendatang. Pengadaan ini tidak hanya akan berfokus pada teknologi konvensional kapal selam diesel-listrik, tapi banyak dari negara-negara Asia juga melihat untuk memperoleh kemampuan sistem propulsi bertenaga nuklir dan sistem AIP yang memiliki kemampuan siluman dibawah air.
Sumber: Business And Techology
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment